
BANJARMASIN – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Banjarmasin, masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian terhadap kasus penemuan bayi perempuan dalam kardus di kawasan Ratu Zaleha Gang Fajar Sidik, Banjarmasin Timur, pada Rabu kemarin. ‘
Kepala DP3A Banjarmasin, Madyan menyatakan siap memberikan perlindungan terhadap bayi, serta melakukan pembinaan kepada ibu atau orangtua si pembuang bayi.
“Pihak UPT bersama teman Polresta sudah langsung ke TKP kemarin. Namun kami DP3A menunggu hasil pemeriksaan dari kepolisian,” ujar Madyan, Kamis (30/3).
Ia mengatakan, pihaknya juga masih belum mengetahui pasti motif dari pembuangan bayi tersebut. “Pelakunya masih belum tahu, sehingga kami pun menunggu hasil penyelidikan kepolisian,” katanya.
Meski demikian, DP3A selalu siap menggiring kasus ini agar orangtua atau siapa pun pelakunya bisa lebih bertanggungjawab. “Karena dalam kasus penelataran anak ini kami memiliki pasal yang tegas, seperti dalam UU perlindungan anak,” jelasnya.
Sejauh ini, pihaknya juga berupaya menekan angka kekerasan anak dan perempuan. Di antaranya secara maraton memberikan edukasi tentang Undang Undang Perlindungan Anak kepada pelajar, remaja serta calon kopengantin keliling tiap kecamatan.
Menurutnya, kasus pembuangan bayi tersebut umumnya disebabkan rendahnya pendidikan, faktor ekonomi bahkan karena pergaulan bebas remaja.
Saat ini, bayi yang ditemukan dalam kardus itu berada di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin.
Bayi yang diperkirakan berusia 10 hari itu berbobot sekitar 2,7 kilogram dan panjang badan kurang lebih 45 centimeter.
Warga RT 21 Kelurahan Karang Mekar Umran (62) yang pertama kali menemukan bayi di teras rumahnya pada Rabu dinihari pukul 03.00 WITA.
Umran mengatakan, bayi mungil tersebut ditemukan dengan keadaan bersih menggunakan baju dengan beralaskan selimut pada bagian kepala di dalam kardus dan dengan kondisi menyusu menggunakan alat bantu dot.
Umran pun memberitahukan penemuan bayi itu kepada tetangga sekitar hingga polisi datang ke lokasi mengamankan sang bayi untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit. via/ant