
JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan akan terus melakukan penyitaan sekaligus pemusnahan pakaian bekas dan sepatu bekas asal impor yang masih diperjualbelikan di Indonesia.
Menurut dia, sepatu bekas dan pakaian bekas impor ini dapat membawa penyakit karena terdapat jamur yang menempel meskipun sudah dicuci. Oleh karena itu, Mendag dengan tegas akan memusnahkan barang-barang tak layak pakai tersebut.
“Pakaian bekas kalau kita tahu kita ambil. Kasih tahu saja di mana adanya karena itu banyak jamur, bisa bawa penyakit,” kata Mendag kepada awak media di Lampung, Kamis.
Lebih lanjut, Mendag mengungkap cukup sulit untuk menemukan pelaku yang menjual pakaian dan sepatu bekas impor. Sebab, pintu masuk barang impor tidak layak pakai itu sangat banyak, sehingga Kementerian Perdagangan harus melakukan upaya ekstra untuk memusnahkannya.
Maka Kementerian Perdagangan berkerja sama dengan Bea Cukai dan aparat terkait untuk menangani persoalan pakaian dan sepatu bekas impor.
“Pelabuhannya yang banyak, bukan aturannya tidak tepat. Pelabuhannya banyak, ya itu, kerja sama dengan aparat kan masuknya. Nah, masuknya ini banyak jalannya gitu ada jalan tikus ada jalan buaya,” ungkap Mendag.
Mendag pun meminta kepada masyarakat agar bisa diajak kerja sama untuk menyita dan memusnahkan pakaian serta sepatu bekas impor, dengan cara melaporkan kepada Kemendag.
“Pokoknya bekas-bekas kita sita semuanya kasih tahu aja di mana jangan isu dong. Ada di mana, kasih tahu kita sita,” kata dia.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) bakal terus menelusuri keberadaan gudang tempat penyimpanan pakaian bekas impor. Setelah Karawang, Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih terus memetakan daerah lainnya yang jadi tempat penyimpanan.
Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Veri Anggrijono mengatakan, pihaknya sudah menemukan adanya beberapa gudang pakaian bekas impor di tempat lain. Salah satunya di kawasan Jatinegara, Jakarta.
“Ada (daerah lainnya), kita lagi petakan. Kemarin kita coba telusuri, ada di daerah Jatinegara,” ujar Veri saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Namun, Veri belum mau membocorkan hasil temuan detilnya terkait gudang penyimpanan pakaian bekas impor di daerah lain. “Nanti lah, sabar,” imbuhnya pendek.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sudah memusnahkan pakaian impor bekas di Pergudangan Gracia, Tunggakjati, Karawang Jawa Barat. Mendag juga sebelumnya telah menciduk adanya gudang pakaan bekas di wilayah Gedebage, Bandung.
“Ini (jumlahnya) 750 bal, kira-kira kalau (pakaian) bekas ini nilainya Rp 8,5 sampai Rp 9 miliar,” kata Zulkifli Hasan.
Zulhas menyatakan, pakaian impor bekas saat ini marak beredar di Indonesia karena harganya yang murah. Meski begitu, pakaian ini justru berbahaya karena setelah diuji mengandung jamur dan bakteri yang mengancam kesehatan masyarakat. lp6/mb06