JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memperkirakan 80 juta orang akan mudik pada Lebaran 2023. Untuk mengantisipasinya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama sejumlah pihak bekerja sama agar musim mudik tahun ini bisa lancar dan berjalan dengan baik.
Menhub menjelaskan, bilitas penduduk akan meningkat tajam pada musim mudik 2023 kerena kebijakan PPKM dicabut dan kasus Covid-19 menurun. Oleh karena itu pengelolaan arus mudik dan balik paa lebaran tahun ini sangat menantang.
“Yaitu bagaimana mengendalikan lonjakn pergerakan orang yang lebih besar dari tahun lalu, yang prediksinya mencapai 80 juta orang. Lonjakan ini diprediksi akan terjadi karena tahun ini kasus Covid menuun, sudah tidak ada PPKM, dan keadaan ekonomi membaik,” katanya dalam keterangan tertulis.
Menhub menjelaskan upaya pengelolaan angkutan lebaran sudah dilakukan mulai awal tahun ini. Agenda yang akan dilakukan antara lain menyiapkan survei potensi pergerakan mobilitas masyarakat.
Kemudian inspeksi keselamatan pada sarana transportasi darat, laut, udara dan kereta api. Pada jalur darat dilakukan pengecekan kondisi jalur pantai utara (pantura) dan jalur antai selatan Jawa.
Penyelenggaraan arus mudik dan arus balik pada tahun ini akan mengacu pada mobilitas penduduk pada momen libur Natal dan tahun baru. Titk krusial mudik sudah dipetakan oleh Kemenhub.
Pertama, jalur tol Jakarta ke arah Jawa tengah, dimana tol Cipali menjadi titik krusial di arus mudik maupun balik. Unt itu, koordinasi intensif dilakukan dengan Korlantas Polri.
Kedua, antisipasi kepadatan di Pelabuhan penyeberangan Merak.
Ketiga, antisipasi lonjakan penumpang pesawa udara dengan meningkatkan jam operasional bandara.
“Kami sudah berkoordinasi dengan maskapai untuk menggunakan pesawat berukuran besar (wide body) yang sekali angut bisa 400 orang dan meningkatkan jam operasional pesawat dari biasanya 12 jam menjadi 18 jam sehingga rotasi pesawat bisa maksimal,” terangnya.
Setelah melakukan pengecekan jalur pantai selatan atau Pansela Jawa, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Korlantas Polri akan melakukan evalasi untuk memutuskan apakah jalur tersebut dapat digunakan sebagai jalur mudik lebaran 2023.
Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Cucu Mulyana mengatakan, tim cek jaur Pansela Jawa yang melewati Banten-Jawa Barat-Jawa Tengah sampai Yogyakarta telah menyelesaikan tinjauan lapangannya.
“Secara umum, jalur tersebut bisa dilaui untuk mudik lebaran atau pada liburan sekolah serta libur Natal dan tahun baru, meski masih ada beberapa ruas jalan yang harus menjadi perhatian kita bersama,” terang Cucu.
Dalam satu pekan ke depan, ia menyatakan, timnya akan melakukan pertemuan untuk membahas dan mengevaluasi apa-apa saja yang harus kita akukan.
Pasalnya, perjalanan sambil liburan itu tidak hanya dilakukan pada musim lebaran saja, tapi juga pada waktu liburan sekolah pada bulan Juni dan Juli, serta libran Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dari hasil tinjauan lapangan itu, Cucu mengklaim bisa memberikan rekomendasi kepada pimpinan, prioritas apa yang harus iambil, berdasarkan skala prioritas dari mulai Simpang Labuan (Pandeglang) sampai Jembatan Kretek 2 di Bantul (Yogyakarta). lp6/mb06
