Senin, Agustus 25, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Keamanan Pangan dan Kesehatan Anak Dipertaruhkan

by matabanua
15 Februari 2023
in Opini
0

Oleh: Hasna Dalilah

Penyakit berat kini tidak hanya menimpa kepada orang dewasa saja. Sekarang penyakit serius seperti diabetes mellitus sudah diidap anak-anak kecil. Tidak tanggung-tanggung jumlah pengidap diabetes mellitus mencapai ribuan anak. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\24 Agustus 2025\8\8\Ahmad Mukhallish Aqidi Hasmar.jpg

Anomali Bulan Kemerdekaan

24 Agustus 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Tim Percepatan Penurunan Stunting Direvisi

24 Agustus 2025
Load More

Menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Muhammad Faizi, mengatakan kejadian diabetes mellitus pada anak makin meningkat, baik itu di dunia maupun Indonesia

Di Indonesia sebanyak 1.645 anak mengidap diabetes mellitus tipe satu. Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit akibat gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam waktu yang kronis. Totalnya 1.645 pasien (anak),” katanya dalam media briefing IDAI, Selasa (1/2). Menurut Faizi, kasus diabetes mellitus tipe satu pada anak pun meningkat sebanyak 70 kali lipat sejak tahun 2010 hingga 2023.

Kemudian, anak yang paling banyak mengidap diabetes mellitus berjenis kelamin perempuan dengan 59,3 persen dan laki-laki 40,7 persen. Adapun kasus diabetes mellitus paling banyak menyerang anak berusia 10-14 tahun yakni 46 persen. Kemudian, anak usia 5-9 tahun dengan 31,05 persen. “Anak usia 0-4 tahun itu 19 persen. Anak di atas usia 14 tahun itu tiga persen,” sebut Faizi.

Ketua Umum IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, menjelaskan pola makan sangat berkaitan erat dengan penyakit diabetes mellitus pada anak. “Apabila makanan seorang anak dari awal mula yaitu sudah selalu tinggi karbohidrat, gula, dan minyak. Ini yang menjadi cikal bakal musibah (diabetes) seluruh dunia. Karena kalau anak-anak kita diberi makanan berupa snack-snack junk food. Gula darah mereka cepat naik kemudian turun drastis. Mereka lapar lagi, makan yang seperti itu terus menerus sehingga insulinnya akan diproduksi secara terus-terusan,” jelasnya. (voaindonesia.com/01/02/2023)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti bahaya diabetes yang dikenal sebagai silent killer. Budi menyebutkan, diabetes merupakan ibu dari segala penyakit karena diabetes bisa memicu penyakit kronis lainnya. Bisa stroke, bisa jadi gagal ginjal atau jantung.

Mencermati fakta di atas, penyebab penyakit diabetes mellitus yang diidap pada anak-anak tak sepenuhnya merupakan turunan dari orang tua. Ada faktor penyebab krusial yaitu kesalahan dalam pola makan pada anak. Mengkonsumsi makanan yang serba manis, instan dan makanan yang tidak sehat. Ini menghambat bagi tumbuh kembang anak. Padahal masa tumbuh kembang anak harus didukung dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Yang pada akhirnya untuk mempersiapkan anak-anak berprestasi.

Namun, dibalik kesalahan dalam pola makan tersebut ada kaitan dengan abainya negara dalam mewujudkan keamanan pangan bagi rakyatnya. Negara seharusnya dapat menjamin kebutuhan vital rakyat yaitu sandang, pangan dan papan. Karena negara sebagai pengatur urusan rakyat maka kebutuhan pangan yang aman dan kesehatan rakyat menjadi penting.

Di sisi lain, tingginya kemiskinan juga menambah besarnya kesalahan dalam pola makan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat kemiskinan Indonesia pada September 2022 sebesar 9,57 persen. Angka itu setara dengan jumlah penduduk miskin 26,36 juta orang. Maka, tentu berpengaruh terhadap modal. Para pedagang dengan modal yang sedikit, lalu membuat bahan makanan yang murah. Tidak sedikit makanan itu jadi berbahaya dan mengganggu kesehatan. Seperti terdapat pemanis buatan, kandungan MSG, zat pewarna dan pengawet makanan. Apalagi dikonsumsi secara berlebihan.

Keserakahan manusia juga mengakibatkan industri makanan abai terhadap syarat kesehatan demi mendapatkan keuntungan yang besar. Serangan 3F (Food, Fashion, Football) ke negeri-negeri muslim secara massif telah berhasil mempengaruhi gaya hidup anak-anak dan remaja sekarang. Makanan yang ala Barat lebih diminati oleh remaja dengan kemasan menarik dibanding makanan rumahan yang bergizi dan sehat. Sehingga membuat para industri makanan berlomba-lomba memproduksi makanan dan minuman kekinian.

Kapitalisme telah menumbuhsuburkan para pelaku industri yang memiliki modal besar untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya, dengan modal sekecil-kecilnya. Tanpa memperhatikan rambu-rambu keamanan pangan dan kesehatan rakyat. Akibatnya, nyawa rakyat jadi taruhan.

Islam memandang makanan dan minuman yang dikonsumsi harus halal dan tayib. Para pedagang dan industri makanan harus memperhatikan bahan-bahan yang diolah dalam makanan. Bahannya tidak boleh mengandung zat berbahaya dan memperhatikan kehalalannya. Semua diatur oleh negara Islam dalam menjamin terlindungnya rakyat atas pemenuhan kebutuhan pangan.

Dengan demikian akan lahir generasi-generasi yang sehat, tangguh dan berprestasi. Rasulullah saw bersabda “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan”. (HR. Muslim)

Penyakit diabetes mellitus perlu penanganan serius. Tak cukup hanya imbauan dan harapan agar tidak memakan makanan yang manis-manis dan instan. Namun, perlu sebuah sistem yang mengatur semuanya dari aturan yang berasal dari Sang Khalik yaitu sistem Islam.

Wallahu’alam bissawab

 

 

Tags: BPSIDAIKetua Umum IDAIMuhammad FaiziPiprim Basarah Yanuarso
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA