
BANJARMASIN – Rencana Pemko Banjarmasin untuk menyiapkan Mall Pelayanan Publik (MPP) disatukan dengan gedung Kantor Catatan Sipil (Capil) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), ditentang dewan setempat.
Pihak legislatif yang terdiri atas Komisi I dan Komisi III menginginkan, pusat pelayanan publik itu berada di kawasan stategis yang memiliki tingkat keramaian atau sering didatangi pengunjung.
“Kami minta kaji saja dulu kenapa yang tadinya di lokasi Mitra Plaza dipindahkan ke gedung Capil,” ujar Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarmasin, HM Faisal Hariyadi, usai rapat lintas Komisi I dan Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, terkait pemindahan mall pelayanan publik, Rabu (1/2).
Menurutnya, jika di Kantor Capil maka akan jauh dari keramaian warga. Akses juga sedikit sempit dan letaknya tidak stategis.
Lain halnya jika di tempat keramaian seperti Mitra Plaza, yang lokasinya sangat stretegis di tengah kota. Masyarakat pun datang lebih mudah, karena bisa langsung konsultasi sembari rekreasi santai.
“Yang namanya mall ya di tempat ramailah. Selain itu pusat pelayanan publik ini untuk memberikan kemudahan masyarakat,” jelasnya.
Senada diungkapkan anggota Komisi III, Hendra. Ia juga sepakat untuk menunda pemindahan lokasi MPP, sebelum ada kajian lokasi.
“Memang ada dua opsi lokasi, satu di Mitra Plaza atau Sultan Adam (Kantor Capil) tersebut. Namun opsi di Mitra Plaza dibatalkan dengan alasan HGB bermasalah, opsi lain yakni Sultan Adam yang bagi kami kontradiktif,” katanya.
Pihaknya juga memberikan opsi yakni apakah lanjut atau malah ditunda saja. “Kami harap jangan memaksakanlah, karena jika di Sultan Adam penilaian kami lokasinya kontradiktif yakni sering macet, banjir dan susah parkir,” katanya.
Sementara, Kepala DPMPTSP Kota Banjarmasin Ariyani mengatakan, akan menyiapkan kajian lokasi MPP di Sultan Adam.
Ia menjelaskan, alasan memindahkan mall pelayanan publik ke Sultan Adam karena tidak ingin ada tuntutan dari pemilik gedung atau pihak ketiga.
Selain itu target pembentukan mall adalah program penbangunan Baiman yang harus dilaksanakan tahun ini.
“Kalau dibangun ulang seperti misalnya di lahan Kamboja perlu waktu, sedangkan di Menara Pandang gedungnya sempit dan yang paling cocok di gedung Capil,” jelasnya. via