Selasa, Agustus 26, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

HIV/AIDS Tumbuh Subur Dalam Sistem Sekuler

by matabanua
18 Januari 2023
in Opini
0

Oleh: Mastika Wati, S.E.

Tanggal satu Desember ditetapkan sebagai hari AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) sedunia. AIDS merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Orang dinyatakan penderita positif virus HIV ini, tidak secara langsung dia mengidap AIDS, dibutuhkan beberapa tahun untuk sampai akhirnya pengidap virus HIV ini dikatakan penderita AIDS.

Artikel Lainnya

Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Gaza Dilanda Kelaparan Terencana, Dunia Harus Membuka Mata

25 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\25 Agustus 2025\8\Ruben Cornelius Siagian.jpg

DPR Bikin Sistem Pengaduan, Tapi Aspirasi Rakyat Hanya Jadi Ilusi

25 Agustus 2025
Load More

Dalam ilmu kedokteran HIV/ AIDS ini merupakan penyakit mematikan yang belum memiliki penawarnya. Sebagai manusia yang memiliki akal untuk berpikir, tentu jika kita tidak ingin mengidap penyakit mematikan ini, kita harus menjauhi penyebab penyakit ini, bukan menjauhi pengidapnya.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, ada penambahan hingga ratusan kasus HIV/AIDS di Kota Pekanbaru pada tahun ini. Ada penambahan sebanyak 172 kasus HIV dan 138 kasus AIDS.

Dari periode Januari hingga Oktober 2022. Banyak dari mereka yang tertular HIV/AIDS di Kota Pekanbaru dari kalangan pria. Sedangkan di Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatat 237 kasus konfirmasi HIV. Dari total itu, sebanyak 199 orang dengan HIV (ODHIV) yang telah berhasil diobati.

Data tersebut diambil Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel sejak Januari hingga Juli 2022.(Banjarmasinpost.co.id)

Dari kota Serambi Mekah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lhokseumawe, Aceh, juga mencatat sebanyak 88 warga di daerah itu positif HIV/AIDS yang penularannya didominasi karena perilaku seks bebas. “Jadi total kasus positif HIV/AIDS di Kota Lhokseumawe mencapai 88 kasus. Rata-rata penularannya akibat seks bebas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza di Lhokseumawe, Jumat (2/12/2022, Republika.co.id)

Kemudian dari Dinas Kesehatan Kota Batam juga mencatat jumlah kenaikan kasus HIV/AIDS di Kota Batam mencapai 446 orang pada 2022.

Yang mencengangkan, dari temuan Dinkes itu disebutkan, kasus kenaikan didominasi penyimpangan perilaku pasangan sejenis. (Liputan6.com).

Infeksi baru HIV terus meningkat, bukan hanya tersebar dikota tersebut di atas saja, tapi di hampir semua daerah, bahkan mendunia, ini disebabkan meningkatnya perilaku menyimpang pasangan sejenis, dan seks bebas yang jadi budaya.

Infeksi baru HIV terus meningkat, diantaranya karena meningkatnya perilaku menyimpang pasangan sejenis, dan seks bebas yang jadi budaya. Akibatnya perempuan dan anak pun juga banyak yang tertular.

Berbagai program yang ada tak akan mampu mencegah penularan karena solusi tidak menyentuh akar persoalan, apalagi legalisasi perilaku menyimpang justru diserukan.

Ironis, negeri yang bermayoritaskan Muslim mempunyai problem yang bikin geleng-geleng kepala yaitu virus HIV/ AIDS.

Walaupun setiap tahunnya di peringati hari AIDS sedunia namun hanya sebatas kampanye kosong tanpa berbuah hasil.

Tidak akan ada asap jika tak ada api. Tak ada akibat jika tak ada sebab. Begitulah hukum alam yang berlaku di bumi. Penyakit berbahaya ini bukanlah tanpa sebab musabab. Penyakit ini tersebar luas karena prinsip kebebasan yang kebablasan.

Dalam pandangan hidup kapitalisme yang melahirkan pergaulan yang bebas, liberal ini, wanita muslim tidak diwajibkan untuk menutup auratnya. Ini membuktikan dalam pandangan hidup serba bebas ini permasalahan HIV/ AIDS tidak dapat diselesaikan.

Ini mengharuskan aturan yang mendasarkan hukum tidak atas dasar manfaat, namun jelas berasal dari pencipta manusia, yang juga menciptakan aturan hidup buat manusia untuk diterapkan.

Allah SWT menciptakan aturan untuk manusia melalui Islam, di dalamnya wanita muslim pun diwajibkan untuk menutup aurat.

Secara promotif, Islam menganjurkan seorang Muslim untuk memelihara kehormatannya. Jika telah siap maka diperintahkan menikah sesuai dengan syariat Islam. Namun jika belum siap, maka Islam menyunahkan berpuasa. Islam juga memiliki aturan pergaulan yang mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan. Sehingga setiap orang bisa memenuhi hak dan kewajibannya.

Preventif, adalah pencegahan. Maknanya Islam memiliki metode yang dapat mencegah penyakit ini tidak menular ke yang lainnya. Islam mengharamkan zina ataupun narkoba dan sejenisnya yang merusak akal. Oleh karena itu Islam juga memberikan sanksi yang tegas bagi pelakunya. Negara pun memberantas sarana-sarana maksiat seperti lokalisasi, night club, diskotik, dan sejenisnya. Tidak akan ada sarana-sarana yang dapat dimanfaatkan untuk bermaksiat.

Kuratif, yaitu pengobatan. Dalam hal ini HIV/AIDS merupakan virus yang berbahaya. Sama halnya dengan virus ebola atau flu burung. Maka, untuk pengobatannya perlu dilakukan dengan hati-hati. Seperti melakukan karantina total. Memberikan pengobatan gratis, berkualitas, dan manusiawi. Semua tindakan ini dilakukan untuk pengobatan termasuk mencegah agar virus ini tidak menjalar ke mana-mana.

Sungguh hanya dengan aturan Islam lah sistem hidup manusia akan adil, karena pembuat aturan adalam pencipta manusia itu sendiri, yang mengetahui seluk-beluk manusia. Bukan manusia yang memiliki nafsu keserakahan.

Pengaturan Islam pun tak dapat diterapkan secara parsial, karena hukum satu dan lainnya akan berpengaruh, terlebih sudah merupakan kewajiban umat islam untuk menerapkan islam secara sempurna.

Penerapan Islam secara sempurna ini hanya didapat dalam institusi kenegaraan. Negara independen, yang dapat berdiri sendiri, dapat menerapkan Islam secara sempurna.

Wallahua’lam Bishawab

 

 

Tags: HIV/AIDSMastika Wati
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA