
JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk tidak menurunkan harga pertalite dari posisi sekarang Rp10 ribu per liter meski harga minyak dunia sudah turun sampai ke level US$79 per barel.
Padahal, mulai Selasa (3/1) pukul 14.00 WIB ini, mereka menurunkan harga pertamax dari Rp13.900 jadi Rp12.800 per liter.
“Khusus solar dan pertalite harganya tetap. Kenapa? Karena ini yang disubsidi pemerintah dan besar sekali subsidinya,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Selasa (3/1).
Ia mencontohkan Solar yang dijual Pertamina saat ini dibanderol Rp6.800 per liter. Padahal SPBU kompetitor lainnya menjual Solar lebih mahal dua kali lipat. Nicke menyebut Pertamina menjual Solar hanya setengah harga dari harga di pasar.
Sementara Pertalite dijual kompetitor seharga Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per liter. Padahal, Pertamina hanya menjual Rp10 ribu per liter “Artinya yang disubsidi negara besar sekali,” ujar Nicke.
Sementara itu, Pertamax resmi turun dari Rp13.900 per liter menjadi Rp12.800, berlaku mulai Selasa (3/1) pukul 14.00 ini.
Ia menambahkan penurunan harga Pertamax dilakukan setelah harga minyak dunia yang saat perang Rusia dan Ukraina melesat ke atas US$100 per barel, kini turun jadi US$79 per barel.
Nicke memaparkan saat harga minyak dunia melambung, Petamina tetap menjaga harga Pertalite dan solar untuk tidak naik signifikan guna menjaga daya beli masyarakat. Apalagi, menurut Nicke, saat harga minyak dunia melambung, kompetitor lin menjual dengan harga pasar.
“Seperti solar, misalnya, kita banderol Rp 6.800 per liter. Padahal, kompetitor banya menjual dua kali lipat dari harga kami,” ujar Nicke.
Nicke mengatakan, dengan harga jual yang saat ini untuk Pertalite dan solar pun masih di bawah angka keekonomian. Meski tak memerinci, menurut Nicke, pemrintah dan Pertamina masih harus menambal kekurangan dari harga jual BBM subsidi ini.
“Pemerintah tetap berkomitmen memberikan subsidi bagi masyarakt. Dengan adanya mekanisme subsidi dan kompensasi, untuk Jenis BBM Khusus Penugasan atau BBM subsidi,” ujar Nicke.
Meski begitu, Nicke menjamin pemerintah dan Pertamina tetap akan menjaga pasokan BBM di seluruh pelosok Tanah Air.
“Penentuan harga ini juga terus mempertimbangkan berbagai aspek, agar tetap dapat menjamin keberlangsungan penyediaan dan penyaluran BBM hingga seluruh pelosok Tana Air, mengingat Pertamina hadir menyalurkan BBM di seluruh provinsi di Indonesia,” ujar Nicke. cnn/mb06