
Pendidikan adalah suatu bentuk investasi jangka panjang yang penting bagi seorang manusia. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan manusia yang pantas dan berkelayakan di masyarakat serta tidak menyusahkan orang lain. Masyarakat dari yang paling terbelakang sampai yang paling maju mengakui bahwa pendidikan atau guru merupakan satu diantara sekian banyak unsur pembentuk utama calon anggota utama masyarakat.
Pendidikan yang berhasil akan menciptakan manusia yang pantas dan berkelayakan di masyarakat sehingga menjadi penting, pendidikan untuk mencetak manusia yang memiliki kualitas dan bisa berdaya saing. Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran peserta didik tentunya ada beberapa hal yang mempengaruhi seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan peserta didik menjadi faktor penting guru dalam proses pembelajaran. Dimana dalam proses belajar pada manusia dapat dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.
Sehingga guru menjadi penting dalam proses pembelajaran peserta didik dalam berupaya mewujudkan perubahan sikap dan tingkah laku. Seperti diketahui, motivasi belajar pada peserta didik tidak sama kuatnya, ada peserta didik yang motivasinya bersifat intrinsik dimana kemauan belajarnya lebih kuat dan tidak tergantung pada faktor di luar dirinya. Sebaliknya dengan peserta didik yang motivasi belajarnya bersifat ekstrinsik, kemauan untuk belajar sangat tergantung pada kondisi di luar dirinya.
Namun demikian, di dalam kenyataan motivasi ekstrinsik inilah yang banyak terjadi, terutama pada anak-anak dan remaja dalam proses belajar. Proses pembelajaran akan berhasil manakala peserta didik mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Upaya meningkatkan motivasi belajar anak dalam kegiatan belajar di sekolah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh guru diungkapkan, yaitu bisa dengan memberi angka angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak peserta didik yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik, sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para peserta didik merupakan motivasi yang sangat kuat.
Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja. Hadiah dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana peserta didik tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Kompetisi persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, peserta didik akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik. Menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras peserta didik dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi. Memberi ulangan para peserta didik akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka. Karena mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan mengetahui hasil belajarnya, peserta didik akan terdorong untuk belajar lebih giat.
Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, peserta didik pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya. Pujian apabila ada peserta didik yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi peserta didik. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi.
Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut. Dalam rangka mengupayakan agar motivasi belajar peserta didik tinggi. Seorang guru hendaknya mampu mengoptimalisasikan penerapan prinsip belajar, pada prinsipnya harus memandang bahwa dengan kehadiran peserta didik di kelas merupakan suatu motivasi belajar yang datang dari peserta didik. Guru hendaknya mampu mengoptimalisasikan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, karena dalam proses belajar, seorang peserta didik terkadang dapat terhambat oleh adanya berbagai permasalahan.
Hal ini dapat disebabkan oleh karena kelelahan jasmani ataupun mental peserta didik, sehingga seorang guru harus berupaya untuk membangkitkan kembali kinginan peserta didik dalam belajar. Pemahaman peserta didik terhadap tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat peserta didik untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar peserta didik. Membangkitkan motivasi peserta didik akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar.
Oleh karena itu, mengembangkan minat belajar peserta didik merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar. Salah satu cara yang logis untuk memotivasi peserta didik dalam pembelajaran adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan minat peserta didik. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar peserta didik hanya mungkin dapat belajar baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari takut. Mengusahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-kali dapat melakukan hal-hal yang lucu.
Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik, Guru harus mampu menyajikan informasi dengan menarik, dan asing bagi peserta didik. Sesuatu informasi yang disampaikan dengan teknik yang baru, dengan kemasan yang bagus didukung oleh alat-alat berupa sarana atau media yang belum pernah dikenal oleh peserta didik sebelumnya sehingga menarik perhatian bagi mereka untuk belajar.
Dengan pembelajaran yang menarik, maka akan membangitkan rasa ingin tahu peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran yang selanjutnya peserta didik akan termotivasi dalam pembelajaran. Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan peserta didik. Motivasi akan tumbuh manakala peserta didik merasa dihargai. Dalam pembelajaran, pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat motivasi. Karena anak didik juga manusia, maka dia juga senang dipuji. Karena pujian menimbulkan rasa puas dan senang. Namun begitu, pujian harus sesuai dengan hasil kerja peserta didik. Jangan memuji secara berlebihan karena akan terkesan dibuat-buat.
Pujian yang baik adalah pujian yang keluar dari hati searang guru secara wajar dengan maksud untuk memberikan penghargaan kepada peserta didik atas jerih payahnya dalam belajar Berikan penilaian banyak peserta didik yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian peserta didik nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar peserta didik secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya.
Penilaian harus dilakukan secar objektif sesuai dengan kemampuan peserta didik masing-masing. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Proses pembelajaran akan berhasil manakala peserta didik mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.