Sabtu, Juli 12, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Okupansi Hotel Jelang Liburan Belum Maksimal

by matabanua
14 Desember 2022
in Ekonomi & Bisnis
0

JAKARTA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebutkan tingkat keterisian kamar hotel atau okupansi dilihat dari jumlah reservasi, menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) masih belum maksimal akibat perubahan tren wisata pascapandemi Covid-19.

Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran mengungkapkan saat ini tren pemesanan last minute menjadi pilihan konsumen dengan berbagai banyak kemudahan, salah satunya melalui online travel agent (OTA).

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\7\7\master 7.jpg

Rumah Subsidi 18 Meterpersegi Batal Dibangun

10 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\7\7\hal 7 - 2 kklm (KIRI).jpg

Harga Beras Mahal, Cabai Makin Pedas

10 Juli 2025
Load More

“Rata-rata untuk reservasi di Pulau Jawa sudah 70 persen, di Bali 50 persen, sementara pulau lainnya di bawah 50 persen. Mungkin itu menjadi last minute, dengan banyak kemudahan, reservasi lewat OTA, membuat reservasi tidak dilakukan jauh jauh hari,” ujarnya.

Terlebih saat ini banyak wisatawan nusantara atau wisnus yang memilih perjalanan darat yang dari segi waktu lebih tidak terikat, ketimbang melalui perjalanan udara.

Menurutnya, kondisi tersebut menjadi salah satu faktor masyarakat akan melakukan reservasi pada last minute atau waktu-waktu yang dekat dengan waktu menginap.

“Tipikal dari traveler mayoritas domestik, sejak Covid-19 mereka banyak menggunakan jalur darat. Prediksi waktu mereka punya ruang luas kapan saja mau nginep, beda dengan transportasi udara yang semua sudah fix, mulai dari perjalanan berangkat pulang, penginapan mereka lakukan jauh-jauh hari. Itu salah satu menjadi faktor yang membuat last minute tersebut,” tambahnya.

Dengan kata lain, lanjut Maulana, sulit melihat indikator reservasi tersebut ketika wisatawan menggunakan jalur darat, dan baru dapat dipastikan jumlahnya pada momen Nataru mendatang. Pihaknya pun lebih fokus dengan berharap pada puncak Nataru nanti, okupansi yang maksimal dapat bertahan paling tidak selama 4 hari.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kenparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani juga menyebutkan bahwa last minute booking kini menjadi tren wisata di masa pandemi Covid-19.

“Last minute booking lebih dipilih karena tingkat volatilitas pandemi dan pembatasan perjalanan,” paparnya dalam Tiket.com National Webinar 2022 secara virtual. bisn/mb06

 

 

Tags: Maulana YusranNataruOnline Travel AgentPHRISekretaris Jenderal PHRI
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA