
JAKARTA – Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp999 ribu per gram pada Senin (5/12). Harga emas tercatat naik Rp1.000 dari Rp998 ribu per gram pada perdagangan sebelumnya.
Senada, harga pembelian kembali (buyback) juga naik Rp1.000 dari Rp905 ribu menjadi Rp906 ribu per gram.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp551 ribu, 2 gram Rp1,94 juta, 3 gram Rp2,89 juta, 5 gram Rp4,79 juta, 10 gram Rp9,52 juta, 25 gram Rp23,6 juta, dan 50 gram Rp47,3 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp94,5 juta, 250 gram Rp236 juta, 500 gram Rp471,9 juta, dan 1 kilogram Rp943,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX menguat 0,33 persen menjadi US$1.815,5 per troy ons. Begitu juga dengan harga emas di perdagangan spot menguat 0,26 persen ke US$1.802,3 per troy ons pada pagi ini.
Senior Analis DCFX Lukman Leong memproyeksi harga emas berkonsolidasi hari ini. Hal ini terjadi seelah bank sentral AS (The Fed) berencana menaikkan suku bunga tidak lebih tinggi lagi.
“Harga emas diperkirakan akan berkonsolidasi di level psikologis US$1.800 dengan kecenderungan menguat setelah pernyataan The Fed Evans yang ‘dovish’ akan kenaikan suku bunga yang lebih kecil ke depannya,” kata Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan harga emas internasional berada dalam rentang support US$1.780 per troy ons dan resistance US$1.815 per troy ons.
Sementara itu, untuk nilai tukar rupiah bertengger di level Rp15.381 per dolar AS pada Senin (5/12) pagi. Mata uang Garuda menguat 44,5 poin atau 0,29 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,25 persen, baht Thailand menguat 0,44 persen, peso Filipina menguat 0,69 persen, won Korea Selatan menguat 0,47 persen. Sedangkan yuan China stagnan.
Dolar Singapura menguat 0,11 pesen dan dolar Hong Kong terpantau menguat 0,07 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Sedangkan, mayoritas mata uang utama negara maju berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,09 persen, poundsterling Inggris menguat 0,1 3 persen. Sedangkan franc Swiss melemah 0,05 persen. Lalu, dolar Australia juga menguat 0,40 persen, dan dolar Kanada menguat 0,19 persen.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan bergerak datar pada perdagangan pagi ini dengan absennya data ekonomi penting minggu ini. Sedangkan dolar AS masih tertekan meskipun data non-farm payroll (NFP) atau tingkat ketenagakerjaan AS lebih bagus dari perkiraan.
“Dari internal investor menantikan data cadangan devisa minggu ini yang diperkirakan akan kembali menurun,” katanya. cnn/mb06