
SURABAYA – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan bersama-sama dengan Bank Kalsel melaksanakan kunjungan kerja ke Bank Jatim di Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur. Diketahui, kunjungan kerja ini merupakan tindak lanjut dari rapat kerja Komisi II DPRD Provinsi Kalsel dan Bank Kalsel yang membahas terkait sinergitas antar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pada Selasa, (01/11) yang lalu.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Imam Suprastowo mengatakan bahwa dalam kunjungan kerja kali ini salah satu yang menjadi pokok pembahasan ialah berkenaan dengan pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR).
“Karena, kita tahu CSR ini kan sering menjadi bahan pembicaraan, terutama pada saat kita mengalami musibah.Tahun 2021 sampai dengan 2022 ini musibah banjir marak terjadi di Kalsel,” ujar Imam disela kunjungan kerja ke Bank Jatim di Surabaya Provinsi Jawa Timur pada Jum’at (25/11) pagi.
Oleh karena itulah, lanjut Imam Suprastowo, Bank Kalsel mengundang Komisi II DPRD Provinsi Kalsel untuk ikut serta ke Bank Jatim.
Imam Suprastowo mengakui bahwa Bank Jatim memiliki banyak program, sehingga CSR-nya pun lumayan besar, bahkan hingga Rp 23 miliar.
“Hal ini perlu kita gali, kita pelajari, sehingga kita tidak salah nantinya dalam menyalurkan CSR. Karena, dari anggota DPRD sendiri, sudah menanyakan terkait ruang penyaluran CSR, apakah bisa DPRD ikut merekomendasikan tempat untuk CSR ini tanpa harus ikut campur,” jelasnya
Dalam kesempatan ini, Imam Suprastowo juga mengutarakan harapan Komisinya agar Bank Kalsel menjadi bank devisa, agar dapat melakukan kegiatan jual-beli secara keseluruhan menggunakan mata uang asing hingga ke luar negeri.
“Ini yang perlu kita sampaikan, karena pak Karlie beberapa kali sudah meminta supaya Bank Kalsel bisa menjadi bank devisa, hanya saja ada persyaratan-persyaratannya sendiri, tidak bisa langsung serta merta,” lanjut Politisi Senior PDIP ini.
Berkenaan dengan sinergitas, Imam Suprastowo mendorong masing-masing BUMD di Kalsel saling mengisi perannya masing-masing untuk menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk banua.
“Bank Kalsel sebagai pemilik modal bisa membantu kegiatan-kegiatan yang ada di Bangun Banua, kalau di Bangun Banua ada kekurangan modal, maka bisa dibantu oleh Jamkrida sebagai badan penjamin. Itu sinergitasnya di sana,” ujarnya.
Selain itu, Imam meminta agar masing-masing BUMD di Kalsel meningkatkan kesadaran dan memaksimalkan media digital. Sebab, ujarnya digitalisasi tidak bisa dipisahkan dengan kita sehingga hampir semuanya sudah terkoneksi ke digital.
Ia juga mewanti-wanti, jika digitalisasi tidak dikembangkan, maka Kalsel akan tertinggal. Pimpinan Corporate Secretary Bank Jatim, Budi Sumarsono, mengucapkan menyambut baik kedatangan rombongan DPRD Provinsi Kalsel dan Bank Kalsel.
Menurut Budi, hal ini merupakan suatu kehormatan bisa secara langsung berdiskusi. Ia mengganggap sinergitas antara wakil rakyat dan Bank daerah memanglah sebuah keharusan, dan itu menurutnya tergambar di Provinsi Kalsel.rds