
JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pa Rabu pagi melemah seiring pasar yang masih mencermati prospek kenaikan suku bunga The Fed oleh bank sentral Amrika Serikat The Federal Reserve.
Rupiah melemah 4 poin atau 0,03 persen ke posisi 15.701 per dola AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.697 per dolar AS.
“Investor mencoba mengukur prospek kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS dmasa depan setelah Presiden Fed Cleveland Loretta Mester menegaskan pada hari Selasa bahwa menurunkan inflasi masih penting untuk bank sentral, sehari setelah dia mendukung kenaikan suku bunga yang lebih kecil di bulan Desember,” kata analis Monex Investindo Futures Faisyal diutip dari Antara, Rabu.
Sebelumnya, Loretta mengatakan bank sentral dapat menurunkan kenaikan suku bunga ke yang lebih kecil mulaibulan depan.
Sementara itu, Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan dampak riil dunia dari kenaikan suku bunga kemungkinan lebih besa dari target suku bunga jangka pendeknya.
Pelaku pasar pun terus menilai ulang ekspektasi seberapa tinggi The Federal Reserve akan menaikan suku bunga ketika berupaya menurunkan inflasi dari mendekati level tertinggi dalam 40 tahun.
Presiden Fed St. Louis James ullard beberapa waktu lalu mengatakan bahwa zona suku bunga acuan yang sesuai adalah di antara 5-7 persen, lebih tinggi dari antisipasipasar.
Sedangkan Presiden Fed Minnesota Neil Kashkari mengatakan bahwa data satu bulan tidak dapat meyakinkan The Fed secara berlebihankarena bank sentral harus terus menjalankan kebijakannya sampai mereka yakin bahwa inflasi telah berhentinaik.
Saat ini, pelaku pasar cenderung wait and see rilis risalah pertemuan bank sentral Amerika Seikat The Federal Reserve (The Fed). lp6/mb06