BANAJRMASIN – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin mengarahkan siswa SDN Alalak Utara 3 yang terpapar penyakit kulit menular yakni scabies atau kudis, untuk sementara belajar di rumah.
Setidaknya ada lebih dari 30 siswa yang terpapar akibat penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu bernama sarcoptes scabiei ini.
“Kita sudah melakukan pemantauan ke sekolah. Dan kita sarankan agar belajar di rumah,” ujar Kepala Disdik Banjarmasin, Nuryadi.
Kebijakan ini, lanjut dia, diambil dengan harapan siswa bisa maksimal menjalani pengobatan.
Apalagi sebelumnya dari Dinas Kesehatan (Dinkes) bekerjasama dengan berbagai organisasi profesi sudah melakukan penyuluhan serta pengobatan scabies untuk siswa yang terkena serangan scabies ini.
“Kemarin sudah diobati juga sebenarnya, jadi sambil kita lihat bagaimana perkembangan. Mungkin belajar di rumahnya sekitar satu minggu,” pungkasnya.
Kepala SDN Alalak Utara 3 Banjarmasin, Nurul Fajriah membeberkan setidaknya ada sekitar 32 siswa yang terkena scabies ini.
Dengan adanya arahan dari Disdik Banjarmasin, Nurul akan memberlakukan belajar dari rumah kepada puluhan anak didik yang terserang scabies.
“Insya Allah mulai Senin dan selama satu minggu, murid yang terkena scabies akan belajar dari rumah. Sementara, satu minggu terlebih dulu belajar dari rumah,” bebernya.
Ditambahkan Nurul Fajriah, anak didik itu diarahkan belajar dari rumah agar fokus melakukan proses penyembuhan.
Di sisi lain, tentunya agar tidak terjadi penularan di lingkungan sekolah yang terletak di Kelurahan Alalak Utara ini.
“Kalau mereka sudah sembuh, bisa kembali belajar ke sekolah,” jelasnya.
Mengenai teknis belajar dari rumah untuk para murid yang terkena scabies, Nurul menerangkan, pihaknya akan memberikan penugasan. “Jadi, anak-anak kami beri tugas dan dikerjakan di rumah,” pungkasnya. dwi