
TAPSEL – Viral seorang nenek ditendang dan dipukul dengan kayu oleh sejumlah pelajar di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut). Korban diduga merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
Polisi mengatakan, nenek itu saat ini sudah diserahkan ke Dinas Sosial untuk direhabilitasi.
“Untuk saat ini, tadi pagi sudah kami serahkan ke pihak Dinsos untuk dilaksanakan rehabilitasi untuk ibu yang dalam video tersebut sebagai korban,” kata Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel) AKBP Imam Zamroni, seperti dilansir detikSumut, Minggu (20/11).
Imam mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Tapsel. Hal itu dilakukan untuk mencari keberadaan keluarga nenek tersebut sembari jika bertemu petugas berencana juga memeriksa keluarganya.
“Kami melakukan koordinasi dengan Dinsos Tapsel untuk bersama-sama mencari keluarga nenek ODGJ tersebut agar kami bisa kembalikan kepada pihak keluarga sekaligus kami nanti bisa mengambil keterangan saksi dari pihak keluarga,” ujar Imam.
Imam juga mengungkapkan alasan nenek tersebut diduga mengalami gangguan jiwa. Sebab, saat dimintai keterangan, nenek tersebut tidak bisa memberikan keterangan secara pasti. Karena itu, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan terhadap korban.
“Orang dalam gangguan jiwa yang mana tidak dapat memberikan keterangan secara pasti apa yang kita butuhkan sehingga langkah kami kepada korban tadi pagi kita melaksanakan pemeriksaan kesehatan ke RS sekaligus kami memohon visum kepada dokter pemeriksa,” ujar Imam.
Kapolres mengakui aksi pemukulan menggunakan kayu terhadap nenek tersebut viral di media sosial.
“Enam orang (diamankan), yang di video menendang itu ada lima terlihat dalam video yang video pemukulan dengan kayu ada empat pelaku yang dalam video namun kalau digabungkan hanya enam pelaku dari kedua kejadian,” ucap Imam.
Ia juga mengungkapkan pelaku pemukulan dengan kayu dan yang menendang berasal dari kelompok pelajar yang sama. Saat ini sudah ada enam pemuda yang diamankan.
“Kejadiannya pada hari Sabtu kemarin sekitar jam 11. Yang terlihat dalam video melakukan penganiayaan menendang salah satu pelaku terhadap korban yang sama dengan kejadian sebelumnya itu ada lima orang. Namun mereka dalam kelompok pelajar atau pemuda yang sama dan dari dua kejadian tersebut pelakunya ada enam orang,” ujar Imam.
Imam menuturkan, para pelaku itu merupakan pelajar salah satu SMK di Tapsel. Mereka rata-rata duduk di kelas 11 dengan usia rata-rata 15 sampai 16 tahun. dtc