
BANJARMASIN – Dalam rangka memberdayakan potensi masyarakat dalam penanggulangan bencana, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan melalui Dinas Sosial setempat membentuk Difabel Siaga Bencana (Difagana).
“Kita telah melatih dan mendidik sebanyak 25 orang difabel untuk ikut dalam penanggulangan bencana di banua ini,” kata Plt Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Provinsi Kalsel, H Achmadi, SSos di Banjarmasin, Selasa (15/11).
Anggota difabel di Kalsel itu, kata Achmadi, memang mereka memiliki keterbatasan, tetapi juga punya kelebihan untuk mengabdi pada masyarakat baik kesiapsiagaan bencana, saat bencana dan pasca bencana.
Meski memiliki keterbatasan, kata Madi (sapaan akrabnya) keberadaan Difagana ini salah satu upaya agar mereka juga berkontribusi dalam penanggulangan bencana di banua.
Madi mengakui di Indonesia ini baru ada dua yang sudah terbentuk Difagana yakni DI Yokyakarta dan DKI Jakarta dan Kalsel merupakan yang ketiga.
Sebanyak 25 anggota Difagana Kalsel yang telah mengikuti peltihan dalam penanggulangan bencana itu, kata Madi, berada dari Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Tabalong, Tanah Laut (Tala) dan Kabupaten Banjar.
Madi berharap 25 anggota Difagana yang telah dilatih dalam penanganan bencana tersebut menjadi embrio untuk kabupaten/kota lainnya di Kalsel.
Ke-25 anggota difabel dari lima kabupaten/kota yang sudah dilatih tersebut, katanya, telah mampu mendirikan posko, membuat laporan dan data bencana, selter, pelayanan dapur umum dan pelayanan psikososial.
“Kita rencanakan peresmian Difagana tersebut bertepatan pada Hari Difabel Nasional, awal Desember 2022,” kata Achmadi yang juga menjabat sebagai Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) tersebut.
Dalam kesempatan itu, Madi mengungkapkan pada tahun 2023, pihaknya akan memfasilitasi Difagana yang telah dibentuk tersebut akan mereka memberikan kontribusi yang maksimal dalam penanganan bencana di banua ini. ani/rds