
JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mencatat, nilai pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor roda dua di Indonesia mencapai Rp 1,55 triliun per hari.
Nilai fantastis ini diperoleh dari hitungan konsumsi BBM 1 liter dari total populasi kendaraan roda dua sebanyak 120 juta unit, dengan asumsi kurs Rp15.559 per USD.
“Apabila sepeda motor mengkonsumsi 1 liter bahan bakar per hari, itu setara dengan sekitar 1 juta barel minyak dari kendaraan roda dua (motor) yang jumlahnya sekitar 120 juta unit. Dan jika disesuaikan dengan harga minyak sekarang ini, maka nominal uang yang dibakar lebih dari USD 100 juta per hari,” kata Menteri Arifin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, (15/11).
Di sisi lain, pemerintah terus menggaungkan untuk mengejar target Emisi Nol Bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Menteri Arifin mengatakan, Indonesia akan menghasilkan 1,5 giga ton CO2 pada tahun 2060.
Salah satu upaya yang dilakukan menurutnya adalah dengan beralih menggunakan kendaraan listrik. Sebab, kendaraan listrik tidak mengeluarkan emisi gas buang sehingga lebih ramah lingkungan
“Karena itulah, pemerintah memiliki program mengonversikan motor berbasis BBM menjadi motor listrik,” tutup Arifin.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2022. Inpres tersebut berisi tentang penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai menjadi kendaraan dinas operasional dan kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah.
Instruksi ini dikeluarkan dan mulai berlaku pada tanggal 13 September 2022. Tujuannya untuk percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah.
Direktur Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, Encep Sudarwan mengatakan, pemerintah sekarang masih memproses berbagai persiapan untuk mengganti kendaraan dinas konvensional menjadi kendaraan listrik.
“Prinsipnya kita ingin maju satu langkah ke depan dengan mengganti kendaraan listrik. Tapi ini masih dalam pembahasan,” kata Encep dalam Taklimat Media secara daring.
Penyesuaian harga BBM untuk berbagai produk telah dilakukan pada awal November 2022. Termasuk PT Pertamina (Persero), yang melakukan perubahan harga untuk tiga produk BBM non-subsidi, namun tidak untuk Pertalite (RON 90) dan Pertamax (RON 92).
Per 1 November 2022, harga BBM jenis Pertamina Dex (CN 53) naik dari Rp 18.100 per liter menjadi 18.550 per liter. Lalu Dexlite (CN 51) yang melonjak dari Rp 17.800 per liter menjadi Rp 18.000 per liter.
Sebaliknya, harga Pertamax Turbo justru mengalami pemangkasan. Ambil contoh di Pulau Jawa, dimana harga BBM jenis RON 98 tersebut turun dari Rp 14.950 per liter menjadi Rp 14.300 per liter.
Shell Indonesia sejak awal November 2022 juga memotong harga tiga produk BBM miliknya, yakni Shell Super (RON 92), Shell V-Power (RON 95), dan Shell V-Power Nitro+. lp6/mb06