
BANJARMASIN – Sejak awal November 2022, migrasi TV analog ke digital dilakukan pemerintah. Melalui migrasi ini gambar dan suara yang didapatkan lebih bersih dan jernih tanpa harus dikenakan biaya bulanan.
Anggota DPRD Kota Banjarmasin Afrizaldi mengatakan, migrasi tv analog ke tv digital dinilainya merupakan terobosan sangat luar biasa, karena dari segi inovasi dirasakan sangat berkembang dan mendukung Indonesia yang sudah masuk dalam era digital.
“Meski demikian,migrasi ini ada kelebhhan dan kekurangannya,” kata Afrizal, belum lama ini.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin Afrizaldi mengakui bahwa memang pada awalnya dalam penggunaan tv digital ini harus dibantu alat Set Top Box alat penerima siaran. Karena tidak semua TV sudah digital sehingga orang belum memiliki jaringan digital harus membeli alat tambahan set box tersebut.
Namun, lanjutnya, ada juga keuntungannya adalah televisi tidak perlu lagi menyiapkan infrastruktur transmisi. “Nah inikan suatu terobosan luar biasa,” tuturnya.
Oleh karena itu, politisi PAN yang disapa Afrizal ini menyambut baik dan mendukung program ini.
“Saya berharap, dinas kominfo yang membidangi program ini ikut berpartisipasi dan berada di garda terdepan untuk mendukung inovasi ini,” ujarnya.
Misalnya, turut berpartisipasi menyediakan Set Top Box di beberapa titik sampel, sebagai bentuk dukungan migrasi TV Analog ke Digital.
“Maksudnya penyediaan Set Top Box itu dalam bentuk CSR. Tapi jika disubsidi, kalau regulasi mendukung kenapa tidak,” katanya.
Meski demikian, Afrizal juga mengakui bahwa peralihan ke TV Digital, jika dilihat dari segi ekonomi tertentu, maka akan memberatkan warga. Karena diperlukan alat set top box yang harus dibeli.
“Tapi hal ini juga tidak bisa ditolak karena sudah menjadi keputusan. Artinya, mau tidak mau kita harus bermigrasi dari TV Analog ke Digital,” katanya. via