
BATULICIN-Upaya tangkal penyebaran ajaran Radikalisme, Terorisme dan Intoleran, jajaran Polres Tanah Bumbu (Tanbu) silaturahmi kamtibmas di masjid Annizam yang berada dilingkungan SMK Muhammadiyah di Pasar Baru Kecamatan Kusan Hilir, Rabu (2/11/2022). Sasarannya adalah pelajar SMK setempat bersama tokoh Muhammadiyah di wilayah Kusan Hilir, yang dihadiri pihak Kemenag, Abdul Hamid, Pimpinan Daerah Muhammadiyah setempat, Abhsar.
Bahkan sebelumnya, aparat desa yang dipimpin Kepala Desa Pasar Baru, Zainal Ilmi telah menyebar spanduk penolakan aksi radikalisme, terorisme dan intoleransi diwilayahnya, dilanjutkan dengan sosialisasi yang digelar jajaran Polres Tanah Bumbu di masjid Annizam.
Kapolres Tanah Bumbu AKBP Tri Hambodo SIK melalui KBO Satintelkam, Iptu Eko Puji Santoso, mengatakan silaturahmi kamtibmas itu, digelar dalam rangka meningkatkan Daya Tangkal dan Kewaspadaan Dini Penyebaran Radikalisme, Terorisme dan Intoleransi untuk mewujukan kamtibmas yang kondusif.
Pentingnya pemahaman ini disampaikan agar tidak ada aksi radikalisme hingga intolerensi di wilayah Tanah Bumbu. “ Kita bisa lihat, beberapa hari lalu ada seorang wanita masuk Istana Negara dan membawa sejata api. Ini adalah salah satu ancaman teror yang dilakukan seorang perempuan dan ini bahaya sekali. Makanya kita perlu cegah hal-hal seperti ini, “ katanya.
Selain itu, faktor Handphone (HP), merupakan salah satu akses segala hal atau dunia tak terbatas. Sebab, dari HP hampir semua informasi ada yang baik hingga yang buruk sekalipun.
“ HP ini harus digunakan dengan baik. Makanya kita laksanakan upaya pencegahan untuk menolak ajaran radikalisme, terorisme dan intoleransi, “ katanya.
H Abdul Hamid, mewakili Kepala Kantor Kemenag Tanbu, juga menyampaikan kepada anak-anak pelajar yang rentan dipengaruhi. Namun ia jelaskan, pemuda pemudi harus punya benteng diri untuk mencegah ajaran yang menyimpang atau radikal.
Islam tidak pernah mengajarkan Radikalisme, terorisme dan intoleransi. Sebab itu, sosialisasi seperti ini, adalah ruang untuk menyampaikan ajaran yang sebenarnya jangan sampai ada penyimpangan-penyimpangan mengatasnamakan agama. Saat ada bentuk kesalahpahaman, ini menjadi celah untuk merusak pemahaman islam.
Sasaran pelajar diberikan sosialisasi seperti itu, dianggap sangat tepat karena remaja itu masuk kategori rentan untuk terpengaruh dan dicuci otaknya. “ Jadi jangan percaya tipu daya, dan iming-iming lainnya. Mari tingkatkan keimanan kita agar terhindar dari ajaran radikalisme, terorisme dan intoleransi, “ katanya.
Sementara itu, Pimpinan DPD Muhammadiyah Tanbu, Abhsar, mengapresiasi kegiatan Polres Tanah Bumbu ditempatnya.{[alf/mb03]}