
BANJARMASIN – Kekhawatiran orangtua terhadap jajanan anak yang bebas dijual. Di antaranya, permen dengan kemasan semprot, permen karet dll yang sering menarik minat karena warna dan kemasannya.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Saut Natan Samosir menghendaki agar Dinas Kesehatan, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) serta instansi terkait lainnya secara rutin melakukan pengawasan terhadap jajanan anak sekolah yang tidak aman dikonsumsi karena mengandung zat-zat membahayakan.
“Seperti halnya zat pewarna (rhodamin B), boraks, bahan pengawet (formalin) atau bahan pemanis buatan,” kata Saut Nathan.
Menurutnya, pengawasan secara ketat terhadap jajanan anak sekolah sangat penting dilaksanakan secara rutin karena makanan atau minuman yang mengandung zat berbahaya dapat memberikan berdampak buruk bagi kesehatan anak dan juga berdampak terhadap menurunnya kecerdasan anak.
“Jadi perlu pengawasan rutin karena jajanan anak sekolah sudah macam-macam produk jajajan baru namun tak tahu bagaimana kandungan. Apalagi ini penting karena menyangkut melindungi anak-anak kita agar kesehatan mereka dapat terjaga sebagai generasi bangsa yang memiliki sumber daya manusia (SDM) berkualitas,” ujarnya.
Komisi IV yang membidangi masalah pendidikan dan kesehatan ini memastikan, jika lemahnya pengawasan yang dilakukan tidak menutup kemungkinan ditengarai masih banyak jajanan anak sekolah yang dijual oleh pedagang di sekolah-sekolah terbuat zat membahayakan.
Meski demikian, dalam rangka melindungi ancaman gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat-zat membahayakan itu, maka dibutuhkan koordinasi dari pihak-pihak terkait secara terus menerus.
Tidak hanya itu, Dinas Kesehatan, Balai POM, tapi juga instansi seluruh instansi terkait lainnya, termasuk Dinas Pendidikan serta pihak guru di sekolah,” katanya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, bahwa Dinas Kesehatan beberapa waktu lalu pernah melakukan penelitian dan pendataan terhadap jajanan di jual pedagang ang mangkal di sekitar sekolah khususnya Sekolah Dasar (SD).
Hasilnya, ternyata tidak sedikit jajanan yang dijual mengandung zat-zat membahayakan, seperti bahan pemanis, pengawet, pewarna serta bahan-bahan lainnya yang membahayakan kesehatan. via