
BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau yang akrab disapa Paman Birin membagikan 10 ribu bibit cabai pada apel gerakan pengendalian inflasi, Senin (24/10/2022) di halaman Kantor Setdaprov Kalsel di Banjarbaru.
Aksi ini sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel untuk mendorong, mengajak serta mengedukasi seluruh lapisan masyarakat dalam menumbuhkembangkan budaya menanam di pekarangan.
Secara simbolis, Paman Birin menyerahkan bibit cabe kepada perwakilan P3K, ASN dan tenaga kontrak. Selain bibit cabai, juga diserahkan buah tomat segar hasil dari pertanian.
Selain menyerahkan puluhan ribu bibit cabe, Paman Birin juga menyerahkan bantuan sosial (bansos) paket sembako kepada warga masyarakat yang kurang mampu
Paman Birin berpesan kepada para Aparatur Sipil Negara agar memberikan nilai tambah bagi lingkungan sekitar, memberikan contoh, serta mengajak warga untuk menggelorakan budaya menanam di pekarangan ini.
“Saya berpesan, baik kepada satuan kerja, ASN serta seluruh peserta apel pada pagi hari ini untuk ikut menjaga stabilitas daerah, melalui peran dan fungsi masing-masing,” ujar Paman Birin.
Paman Birin juga menyebut, pada tanggal 20 Juni 2022, Presiden RI Joko Widodo memberikan arahan dalam sidang kabinet paripurna mengenai antisipasi krisis pangan dan energi.
Selain itu, katanya, melalui jejaring TPID tingkat Provinsi dan kabupaten/kota, kita terus memperkuat koordinasi, khususnya untuk menentukan langkah strategis pengendalian inflasi di Kalsel.
Paman Birin tak lupa menyampaikan hal-hal penting berkaitan langkah strategis pengendalian inflasi daerah, antara lain terkait optimalisasi dana pengendalian inflasi yang harus disegerakan.
Salah satunya, melalui pemanfaatan belanja wajib perlindungan sosial sebesar dua persen dari dana transfer umum, sesuai Peraturan Menteri Keuangan (KMK) nomor 134/pmk.07/2022 tentang belanja wajib dalam rangka penanganan dampak inflasi tahun anggaran 2022.
Paman Birin berharap melalui pemanfaatan dana transfer umum ini serta melalui program-program yang tepat sasaran, maka kenaikan harga-harga barang dan jasa, khususnya komoditas strategis, seperti komoditas pangan dapat dikendalikan.
Selanjutnya, diingatkan perlu segera rapatkan barisan, menyusun strategi untuk memberikan perlindungan sosial serta penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat Kalsel.
Strategi pengendalian inflasi ini tentunya tidak hanya dilakukan dalam jangka pendek saja, akan tetapi juga perlu disusun strategi jangka menengah dan juga strategi jangka panjang.
Dikatakan, upaya menjaga stabilitas daerah melalui langkah-langkah pengendalian inflasi ini, perlu dukungan besar dari publik atau warga Kalsel diperlukan komitmen serta peran aktif dari simpul-simpul penggerak partisipasi masyarakat.
Hal ini sangat penting, khususnya dalam rangka memberikan edukasi, bahwa pola hidup, kebiasaan serta hal-hal positif dari masyarakat, dapat berkontribusi pada stabilitas daerah.
Paman Birin menargetkan inflasi Provinsi Kalsel tidak lebih dari 5 persen. Untuk mencapai itu, dilakukan serangkaian upaya untuk menekan laju inflasi diantaranya mengadakan pasar murah, rapat koordinasi, kick off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Kabupaten Tabalong.
Pemprov juga mensubsidi BBM Solar dengan target 3.200 nelayan dan memberikan bantuan pakan ternak ayam petelur kepada anggota Pinsar sebanyak 5.000 kg. sal/adpim/ani