JAKARTA – Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.585 per dolar AS pada Senin (24/10) sore. Mata uang Garuda menguat 46 poin atau 0,29 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.590 per dolar ASMayoritas mata uang di kawasan Asia tampak berada di zona merah. Yen Jepang melemah 1,11 persen, baht Thailand melemah 0,33 persen, peso Filipina melemah 0,21 persen, won Korea Selatan menguat 0,08 persen, dan yuan China melemah 0,40 persen
IHSG Unjuk Gigi ke 7.053 Ditopang 301 Saham yang Menguat
Dolar Singapura juga melemah 0,50 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada penutupan perdagangan sore ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju terpantau bervariasi. Tercatat euro Eropa melemah 0,40 persen, poundsterling Inggris menguat 0,19 persen, dan franc Swiss melemah 0,33 persen.
Lalu, dolar Australia melemah 1,29 persen, dan dolar Kanada melemah 0,70 persen.Philips Bakal PHK 4.000 Pekerja Buntut Penarikan Ventilator dari Pasar
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah pada sore hari ini disebabkan oleh sentimen risiko yang mereda di bursa global akibat penurunan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).
Namun, ia melihat penguatan ini tak akan bertahan lama. Sebab, ada perkiraan The Fed bisa lebih agresif lagi pada Federal Open Market Committee meeting pekan depan.
“Diperkirakan berbalik risk off oleh kembalinya kekhawatiran prospek kenaikan suku bunga The Fed menjelang rilis data PDB AS Kuartal III dan data inflasi PCE AS, dan FOMC minggu depan,” jelasnya.CNN/rds