
JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meningkatkan kualitas Jalan Bypass Banjarmasin, untuk memperlancar distribusi logistik.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konektivitas antarwilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.
“Dengan konektivitas yang semakin lancar, akan membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut,” katanya, Minggu (23/10).
Pemerintah terus meningkatkan konektivitas antarpusat pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah. Selain pembangunan jalan tol, Kementerian PUPR juga melakukan pembangunan dan pemeliharaan jalan arteri nasional.
Salah satunya adalah pemeliharaan atau preservasi ruas Jalan Bypass Banjarmasin, tepatnya di Simpang Handil Bakti (Simpang Serapat)-Km 17 Kota Banjarmasin.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel Syauqi Kamal mengatakan, tujuan pemeliharaan jalan ini adalah untuk menjaga kemantapan kondisi jalan, sehingga biaya logistik dapat ditekan.
Jalan Simpang Handil Bakti-Km 17 merupakan jalur logistik yang menghubungkan Kalsel dengan Kalteng atau Kaltim, khususnya layanan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
“Bypass Banjarmasin termasuk jalur penting untuk logistik di Kalimantan. Jalan ini dikhususkan untuk angkutan logistik yang menghubungkan Pelabuhan Trisakti, bahkan kendaraan berat yang melintas banyak dari Sampit, Kalteng,” jelasnya.
Paket pekerjaan preservasi Jalan Simpang Handil Bakti (Simpang Serapat)-Km 17 sesuai kontrak mulai dikerjakan pada 16 November 2020, dengan target selesai Desember 2022.
Pekerjaan konstruksi dilakukan oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Pandji dengan konsultan pengawas PT Winsolusi Konsultan-PT Nusvey-PT Wira Widyatama.
“Saat ini, progres pekerjaan mengalami deviasi positif, melebihi rencana. Hingga pertengahan Oktober 2022 sudah mencapai 94,59 persen, sehingga kami optimis bisa selesai sesuai target di akhir Desember 2022,” ujarnya.
Saat pekerjaan preservasi, Jalan Bypass Banjarmasin sempat mengalami kerusakan parah akibat terendam banjir pada Januari 2022 lalu. Banjir yang merendam jalan selama satu bulan ditambah beban lalu lintas kendaraan berat yang masih melintasi tersebut, memperparah kerusakan jalan.
Vitalnya ruas jalan nasional tersebut terhadap aktivitas perekonomian di Kalsel, sehingga BPJN Kalsel memprioritaskan penanganan dengan melalukan redesain.
Anggaran pekerjaan preservasi Jalan Bypass Banjarmasin yang sebelumnya senilai Rp 174,6 miliar, disesuaikan menjadi Rp191,8 miliar bersumber dari surat berharga syariah negara (SBSN) tahun anggaran 2020-2022.
Anggaran tersebut digunakan untuk pekerjaan jalan sepanjang 27 km yang terdiri atas rehabilitasi mayor sepanjang 419 meter, rehabilitasi minor sepanjang 3,2 km, rekonstruksi sepanjang 10 km, peningkatan struktur tanpa penutup sepanjang 2,07 Km, dan pelebaran jalan menuju standar sepanjang 11,3 km. ant