Sabtu, Juli 12, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pakar: Posyandu Terintegrasi Percepat Pengendalian Stunting

by matabanua
19 Oktober 2022
in Mozaik
0
D:\2022\Oktober 2022\20 Oktober 2022\11\11\pakar.jpg
(Foto:mb/web)

Pakar Kesehatan Masyarakat dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Syamsul Arifin mengatakan optimalisasi pos pelayanan terpadu (posyandu) yang terintegrasi dapat mempercepat pengendalian stunting yang saat ini secara nasional angkanya 24,4 persen.

“Dalam upaya peningkatan kesehatan dan tumbuh kembang bayi, balita, dan ibu hamil yang merupakan kelompok rentan, maka perlu mengaktifkan dan mengoptimalkan kegiatan posyandu,” kata dia di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (17/10/2022), kemarin.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\waspasa.jpg

Waspada! Ternyata Serangan Stroke Bisa Terjadi Berkali-kali

10 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\8 manfaat.jpg

8 Manfaat Rumput Laut untuk Kesehatan

10 Juli 2025
Load More

Menurut dia, pelayanan sosial dasar keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak pada posyandu merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. “Apalagi sekarang posyandu terintegrasi dengan pendidikan anak usia dini (PAUD) dan juga program Bina Keluarga Balita (BKB) yang dibuat oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),” katanya.

Syamsuljuga mendorong penerapan pengembangan masyarakat berbasis keluarga yang mempunyai nilai strategis dalam upaya pembangunan masyarakat pada umumnya dan juga dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak pada 1.000 hari pertama kehidupan. Adapun tujuh potensi pengembangan masyarakat yang bisa dioptimalkan yaitu kepemimpinan, pengorganisasian, pendanaan, sarana, pengetahuan, teknologi tepat guna, dan perbaikan pola komunikasi keluarga dalam pengambilan keputusan.

“Program specific community development berbasis keluarga yang dimasifkan melalui posyandu diharapkan dapat membantu menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024,” kata Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu.

Stunting adalah suatu kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan stimulasi psikososial serta paparan infeksi berulang terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) atau biasa disebut pendek. Syamsul menyebut stunting juga berdampak pada potensi kematian. Dia merujuk sebuah studi kohort yang dilakukan di Inggris, ditemukan bahwa dari 3.877 anak, sebanyak 391 orang meninggal pada usia 36 hingga 64 tahun.rep/ron

 

 

Tags: BKKBNPAUDPosyandustuntingUKBM
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA