
BANJARMASIN – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Selatan kembali melakukan audensi dengan DPRD Kalsel, terkait permasalahan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), dan Reformasi Agraria.
Para Mahasiswa diterima Anggota DPRD Kalsel H Sahrujani, Siti Nortita Ayu Febria Roosani, Habib Musa Assegaf, H Suripno Sumas, Firman Yusi, dan Dra Hj Rachmah Norlias.
Kegiatan ini juga diikuti Polda Kalsel, Kemenhumham, Kantor Wilayah ATR/BPN Kalsel, Dinas ESDM, Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, Dinas Perhubungan dan Biro Perekonomian Setda Kalsel.
Ditemui di akhir audiensi, H Sahrujani mengatakan rapat kali ini membahas tentang BBM, pelanggaran HAM, dan Reformasi Agraria.
“Hari ini kita telah melaksanakan dialog dengan Aliansi BEM se-Kaslel tentang BBM, pelanggaran HAM, dan Reformasi Agraria. Hasilnya sangat memuaskan, dan tuntutan yang ingin mereka sepakati telah kita sepakati, kita paraf, dan nanti akan di tanda tangani Ketua DPRD Kalsel” ujarnya, Jumat (30/9).
Menurutnya, pada pertemuan rapat kali ini menghasilkan keputusan, antara lain ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat, dan DPRD Kalsel menyampaikan ke DPR RI dan Komnas HAM untuk menyelesaikan pelanggaran HAM.
Kemudian, DPRD Kalsel menyampaikan ke DPR RI dan Komnas HAM untuk memperjuangkan kasus Munir sebagai Kasus Pelanggaran HAM yang berat, serta penyelesaian Konflik Agraria.
Selanjutnya, mendorong komoditas pertanian sebagai tonggak utama, pemberian subsidi pertanian yang lebih masif lagi, kontrol penerapan AMDAL terhadap lingkungan, wujudkan Reforma Agraria sejati. rds