
Oleh: Edy Rahmadi (Statistisi BPS Kota Banjarmasin)
Tahun 2022 ini Kota Banjarmasin memperingati ulang tahunnya yang ke 496, tepatnya pada tanggal 24 September 2022. Adapun tema Hari Jadi yaitu “Banjarmasin Baiman, Bauntung- Batuah”. Tema tersebut merupakan bagian kearifan lokal dari warisan budaya orang atau suku Banjar. Yaitu doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT oleh orang tua kepada anaknya dengan ucapan “Mudahan anakku menjadi orang yang baiman, bauntung dan batuah, panjang umur, murah rezeki, hidup beserta iman dan mati beserta iman”.
Dalam konteks pembangunan Kota Banjarmasin yang telah berjalan selama 496 tahun, tema tersebut tentunya merupakan harapan sekaligus doa agar berbagai proses pembangunan yang telah dilaksanakan maupun yang sedang berjalan, hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat dan menjadikan masyarakatnya tambah beriman, aktivitas usaha dan ekonominya lebih lancar dan penuh berkah.
Berbagai program pembangunan telah dilaksanakan dan menghasilkan banyak kemajuan baik terkait sumber daya manusia maupun pembangunan ekonomi. Pembangunan yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dan menjadikan masyarakat Kota Banjarmasin selalu bergerak maju menuju visi Banjarmasin baiman dan lebih bermartabat.
Upaya pemerintah dalam membangun kualitas hidup manusia salah satunya tercermin dalam capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Badan Pusat Satistik (BPS) mencatat, IPM Kota Banjarmasin mengalami peningkatan dari 76,46 pada tahun 2017 menjadi 77,57 pada tahun 2021. Bila dibandingkan dengan kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, capaian tersebut merupakan capaian tertinggi kedua setelah Kota Banjarbaru dan berdasarkan kriteria United Nations Development Program (UNDP) dengan besaran nilai IPM tersebut mengindikasikan bahwa pembangunan manusia di Kota Banjarmasin masuk kategori tinggi. Peningkatan capaian IPM ini tentunya merupakan hasil kerja keras pemerintah yang didukung masyarakat dalam melakukan pembangunan di semua sektor utamanya di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. IPM merupakan indikator yang menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses layanan hasil pembangunan dalam memperoleh kesehatan, pendidikan dan pendapatan.
Dari sisi ekonomi, produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku meningkat dari 27,8 triliun rupiah pada tahun 2017 menjadi 34,6 triliun rupiah pada tahun 2021. Besarnya nilai PDRB tersebut memberikan kontribusi terbesar dibandingkan kabupaten/kota lain dalam menopang ekonomi Kalimantan Selatan. Perekonomian Kota Banjarmasin didominasi oleh sektor tersier/ jasa yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta jasa lainnya dengan kontribusi mencapai 68,62 persen dan merupakan penyumbang nilai tambah sektor tersier terbesar Kalimantan Selatan yaitu 27,93 persen. Hal ini dikarenakan Banjarmasin merupakan pusat jasa dan perdagangan yang tidak hanya sebagai pintu masuk berbagai barang di lingkup Kalimantan Selatan, tetapi juga sebagian Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Pasca menurunnya kasus pandemi Covid-19, arah pemulihan ekonomi Kota Banjarmasin ditandai dengan adanya perbaikan ekonomi yang mulai tumbuh positif pada semua sektor ekonomi. Pada tahun 2021 ekonomi Kota Banjarmasin tumbuh sebesar 3,41 persen setelah sebelumnya terkontraksi sedalam -1,89 persen. Tumbuhnya ekonomi tersebut menunjukkan bangkitnya kembali aktifitas ekonomi walaupun dari sisi pengangguran dan kemiskinan angkanya masih menunjukkan peningkatan.
Tahun 2022 ini, seiring dengan semakin melandainya Covid-19, walaupun masih menghadapi krisis dan tekanan ekonomi global, namun dengan melihat adanya peningkatan berbagai aktivitas masyarakat dan geliat ekonomi kembali bangkit yang terefleksi dari pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II-2022 mencapai 5,81 persen dibanding tahun 2021, tentunya memperkuat optimisme dalam pemulihan ekonomi Kota Banjarmasin.
Sebelum pandemi, rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin sebesar 6 persen. Oleh karenanya diperlukan berbagai langkah dan strategi untuk percepatan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan berdampak positif dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat sehingga dapat menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan.
Langkah dan strategi diantaranya mendorong produktivitas berbagai sektor ekonomi yang banyak digeluti oleh masyarakat seperti perdagangan eceran, rumah makan/kuliner, industri makanan dan minuman, industri kerajinan dan kreatif lainnya melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta Wira Usaha Baru (WUB). Berbagai produk-produk unggulan dari kerajinan kain sasirangan, berbagai olahan dari bahan purun serta produk unggulan dan kreatif lainnya harus terus dibina dikembangkan produk dan pemasarannya.
Selain itu, strategi melalui kolaborasi pentahelix yang melibatkan berbagai eleman yaitu pemerintah, kelompok masyarakat, korporasi/pelaku bisnis, akademisi dan media yang lebih inovasif, adaptif serta berbasis digital sangat diperlukan khususnya terkait dengan peningkatan pemberdayaan pelaku usaha, pengembangan potensi kreatif, peningkatan pertumbuhan dan daya saing produk, peningkatan pemasaran produk, kemudahan dan bantuan akses pembiayaan serta peningkatan infrastruktur dan teknologi digital dalam pengembangan usahanya.
Semoga dengan adanya momen peringatan hari jadi yang dirangkai dan dimeriahkan dengan berbagai event pariwisata, budaya dan pengembangan ekonomi kreatif akan mampu mendorong percepatan pemulihkan ekonomi Kota Banjarmasin sehingga warganya akan semakin baiman, bauntung dan batuah.