Kamis, Juli 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Ini Penyebab Mahalnya Harga Beras

by matabanua
26 September 2022
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2022\September 2022\27 September 2022\7\7\FOTO HAL EKONOMI 6-7 (27 Sept)\master 7.jpg
(Foto:mb/web)

JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan, saat ini harga beras sedikit naik. Ia menjelaskan, kenaikan itu terjadi karena harga gabahnya pun naik dari Rp 4.400 menjadi Rp 5.500.

Menurutnya, kenaikan harga beras tersebut dikarenakan perusahaan turut membeli gabah petani. “Rebutan beli gabah, ini mesti ditata. Harusnya negara yang membeli dengan harga mahal lalu menjual dengan harga murah,” ujar Zulkifli dalam acara Kinerja 100 Hari Kementerian Perdagangan di Jakarta.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Skema LPG 3 Kg Satu Harga Mirip Pertamax

3 Juli 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

DPR Sebut Beras Stok Lama Bulog Berkutu

3 Juli 2025
Load More

Ia melanjutkan, selama ini petani tidak hanya memproduksi, tapi juga mencari pembeli hasil produksi tersebut. Padahal menurutnya, petani tidak harus dibebani tugas itu dan fokus pada produksi.

Maka, Mendag mengusulkan agar pemerintah melalui BUMN dan Bulog dapat membeli produksi petani, dengan anggaran sebesar Rp 100 triliun per tahun. Ia mengaku, presiden sudah menyetujui usulan itu.

Hanya saja, kata dia, perlu didiskusikan dahulu dengan berbagai pemangku kepentingan. “Memang presiden sudah perintahkan BUMN harus beli hasil-hasil petani, perintahnya sudah. Makanya akan kita kejar dengan Badan Pangan, BUMN, Kementan, bila perlu saya yang datangi tidak apa-apa, walau saya ini menteri perdagangan, tapi untuk kebaikan,” tutur Zulkifli.

Ia menegaskan, terkait urusan beras dirinya akan mengupayakan segera menstabilkan harganya, karena tingginya harga beras bisa menyumbang inflasi sebesar 3,3 persen. Sementara, saat ini cadangan beras Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) saat ini sekitar 800 ribu ton sampai akhir tahun.

Lebih lanjut Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan, kenaikan harga beras yang terjadi beberapa hari terakhir tidak perlu membuat khawatir masyarakat. Sekjen Kemendag Suhanto menyatakan, pemerintah telah mengantisipasi kenaikan harga dengan memberikan subsidi selisih harga jual beras sebesar Rp 1.000 per kilogram (kg).

“Terkait tadi antisipasi kenaikan harga beras, seolah-olah akan naik terus. Maka perlu kami sampaikan di sini biar masyarakat tenang, pemerintah itu punya namanya cadangan stabilisasi harga dan pasokan (CSHP), apabila harga beras lebih tinggi dari HET (harga eceran tertinggi), Bulog akan turun tangan dan sisanya akan dibayar pemerintah,” jelasnya pada kesempatan serupa.

Suhanto menuturkan, kenaikan harga beras memang terjadi, tapi relatif kecil yaitu hanya 0,9 persen dibanding kenaikan harga paa tahun lalu. “Jadi nggak usah khawatir, harga pasti terkendali dan Bulog mulai besok Pak Menteri bersama-sama mulai intervensi, karena ada kenaikan sedikit,” tutur dia. rep/mb06

 

 

Tags: berasBulogBUMNMenteri Perdagangan (Mendag)Zulkifli Hasan
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA