JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap sejumlah komoditas yang mempengaruhi tingkat kemiskinan masyarakat. Mulai dari beras hingga rokok berperan besar di perkotaan maupun desa.
“Kalau kita lihat yang mempengaruhi kemiskinan itu ada beberapa komoditi yang utama. Beras itu berpengaruh 23 persen di desa dan 19 persen di kota. Yang kedua ini tak boleh ketahuan Menkes, Rokok pengaruhnya 11-12 persen, kemudian telur ayam, gula pasir, daging ayam, dan seterusnya,” bebernya dalam Rapat Koordinasi Pusat dan daerah Pengendalian Inflasi 2022, di Jawa Timur, Rabu.
Ia berharap pemerintah daerah bisa merespons data terkait ini untuk ditindaklanjuti. Tujuannya agar bisa mengendalikan peningkatan angka kemiskinan di masyarakat.
Dari sisi inflasi pangan, Menko Airlangga mengatakan ada sekitar 27 provinsi yang angka inflasinya di atas tingkat nasional.
Beberapa diantaranya adalah Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Papua, BaliBangka, Aceh, dan Sulawesi Tengah. Sementara Banten, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Papua Barat tingkat inflasinya berada di bawah angka nasional.
“Kemarin sudah diundang ke istana bertemu bapak Presiden untuk diingatkan, jadi keinginan bapak Presiden minta didetailkan (penyebab inflasi),” kata dia.
Ia juga menyampaikan kondisi ketahanan pangan di daerah-daerah di Indonesia. Ini berkaitan dengan sejumlah komoditas seperti beras, hingga gula pasir.
Menko Airlangga menyebut, pasokan beras di 29 provinsi dalam kondisi aman. Jagung dalam kondisi aman di 29 provinsi dengan 2 provinsi lainnya rawan.
Kemudian, cabai aman di 7 provinsi dengan 17 lainnya berada di posisi rentan dan 10 provinsi rawan. cabai rawit aman di 10 provinsi dan 14 provinsi dalam keadaan rentan, dna 10 provinsi dalam keadaan rawan.
Gula Pasir di 27 provinsi dalam status aman, dan 7 provinsi rawan. Bawang putih aman di 34 provinsi, bawang merah aman di 14 provinsi.
“Demikian juga telur ayam di 23 provinsi aman, 8 provinsi rawan dan 3 provinsi rentan, NTT, Maluku, Papua. Daging ayam aman di 34 provinsi, demikian dengan daging sap,” beber Airlangga Hartarto.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meminta daerah-daerah di Indonesia bisa mencontoh pemerintah provinsi Jawa Timur. Ini menyoal gerak cepat dam pengendalian inflasi pangan.
Menurut Perry, 46 kantor cabang BI telah menjadi bagian bersama pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi pangan. Termasuk didalamnya terdapat sekitar 43 kerja sama antara BI dan pemerintah daerah hingga upaya operasi pasar guna menahan harga bahan pangan. lp6/mb06