
RANTAU,- Dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan stunting, tim percepatan penurunan stunting (TPPS) kabupaten Tapin menggelar pertemuan diseminasi Audit kasus stunting bertempat di Aula Beppelitbang, kemarin.
Pertemuan dihadiri perwakilan Asisten Ekobang H Errani Martin SKM, BKKBN provinsi Kalsel Dr Mahendra Prakoso dan pakar kasus stunting Dr Laksono SPA MSi, Ketua TP PKK Hj Ratna Ellyani SIP, Ketua TPPS Hj Ahlul Jannah serta pimpinan SOPD, perwakilan PT. Bhumi Rantau Energi serta perwakilan lembaga dan instansi terkait dilingkungan Pemkab.Tapin.
Pada acara pertemuan juga diserahkan bantuan bapak asuh anak stunting di 3 kecamatan yaitu kecamatan Lokpaikat, Piani dan kecamatan Bungur dari PT.Bhumi Rantau Energi. Serta penandatanganan komitmen bersama Penanggulangan stunting.
H Errani Martin Asisten Ekobang dalam sambutan Bupati yang disampaikannya mengatakan, kegiatan diseminasi merupakan kegiatan penyampaian informasi tentang bagaimana audit kasus stunting yang mengaudit kasus kematian bayi, kamatian ibu dan lain sebagainya.
Audit kasus ini, sama seperti yang ada di dinas kesehatan yang tujuannya sama yakni mendalami faktor resiko stunting sehingga bisa di ketahui atau mencari akar masalah penyebab stunting. Dengan mengetahui akar masalahnya kita dapat melakukan tindak lanjut berupa perencanaan, penganggaran sampai pelaksanaan hingga monitoring dan evaluasi.
“Jika memang ada masalah, terus kita lakukan tindak lanjut dengan cara berfikir dengan cara analisis,” paparnya.
Dalam sambutannya Hj Errani Martin juga menyampaikan rasa bahagia, karena dapat berkumpul bersama guna menindaklanjuti kasus stunting sampai ke akar masalahnya.
“Bagaimanapun setiap masalah stunting berbeda – beda sesuai faktor resiko yang ditemukan,” ucap Errani.
Ia menambahkan, hasil audit ini sangat penting agar kita dapat mengambil tindakan setiap ada kasus stunting. Misalnya setiap kasus diare pada anak terjadi 3 sampai 4 kali dalam setahun yang disebabkan karena kualitas lingkungan dan kualitas air bersih.
“Dengan audit ini tentu kita harus membenahi kondisi sanitasi lingkungan dan air bersih agar kasus infeksi diare bisa berkurang. Dan dengan angka stunting kita yang mencapai lebih dari 30%. Sedangkan angka stunting nasional hanya sebesar 14%, itu yang harus kita capai”, tandasnya.{[her/mb03]}