BANJARMASIN – Mengantisipasi parkir liar serta kebocoran PAD dari sektor retribusi parkir yang dijalankan, Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin akan mengkaji parkir dengan sistem Cashless atau parkir e-money.
“Mungkin akan dicoba di beberapa titik parkir dulu menggunakan sistem Cashless,” ujar Kepala Dishub Kota Banjarmasin Slamet Begjo.
Menurutnya, sistem parkir Cashless akan lebih mudah memantau pemasukan parkir di tiap titik, karena setiap kendaraan yang masuk akan langsung ketahuan. Selain itu, hal ini juga bertujuan meminimalisir kebocoran PAD. “Dengan sistem ini, masyarakat hanya cukup menunjukkan barcode untuk membayar parkir,” katanya.
Selain itu, di titik parkir legal akan diberikan atribut khusus untuk petugas. “Maksudnya agar atribut tersebut dapat diketahui mana petugas parkir liar mana yang resmi, “katanya.
Diakuinya, selama ini pihaknya sering kecolongan dan kucing-kucingan dalam menertibkan parkir liar. “Seperti barusan, mungkin karena bocor, petugas parkir liar yang kami incar banyak yang kabur,” jelasnya
Sementara, PAD retribusi untuk parkir tahun ini yaitu sebesar Rp 4 miliar. Pencapaian itu hingga sekarang diklaim lebih dari 50 persen.
Kini, pihaknya juga mencatat sebanyak 170 titik parkir yang tidak menggunakan sistem karcis parkir. “Alasan kami tidak menggunakan karcis lagi, karena jika menggunakan karcis tetap terjadi kecurangan di lapangan. Karcis tak disobek namun parkir tetap dipungut,” ujarnya
Slamet mengungkapkan, pihaknya juga telah menetapkan target pencapaian pemasukan retribusi di tiap titik.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Afrizaldi meminta kepada dishub, untuk melacak titik parkir liar di Banjarmasin serta menertibkan truk yag parkir di bahu jalan.
“Kami minta dishub bersikap tegas terhadap parkir liar. Jika sudah ada rambu dilarang parkir, maka bisa saja langsung di tilang,” tegasnya. via