BANJARMASIN – Kerugian akibat bencana baik bencana alam maupun bencana sosial hingga 31 Agustus 2022 di Provinsi Kalimantan Selatan ditaksir mencapai Rp37,815 miliar.
Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel, H Achmadi, SSos, di Banjarmasin, Selasa (6/9) menyebutkan kerugian bencana sekitar Rp37,815 miliar itu terdiri dari bencana sosial mencapai Rp32,365 miliar dan bencana alam Rp5,250 miliar.
Madi (sapaan akrabnya) menyebutkan dari kerugian bencana sosial yakni kebakaran pemukiman penduduk tahun 2022 sebesar Rp32,365 miliar itu terbesar dialami Kota Banjarmasin mencapai Rp9,390 miliar.
Selain itu, Kabupaten Banjar sekitar Rp4,210 miliar, Hulu Sungai Tengah (HST) sekitar Rp3,075 miliar, Kabupaten Balangan Rp2,810 miliar, Kabupaten Barito Kuala (Batola) Rp2,410 miliar dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Rp2,1 miliar.
Selanjutnya, Kabupaten Tabalong Rp1,960 miliar, Kota Banjarbaru Rp1,850 miliar, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Rp1,325 miliar, Tanah Laut (Tala), Rp1,140 miliar, sedangkan tiga daerah lainnya kerugian kurang dari Rp1 miliar.
Ditanya frekuensi bencana sosial di Kalsel, Madi menyebutkan, hingga tanggal 31 Agustus 2022 telah terjadi 157 kali kebakaran, terbanyak di Kota Banjarmasin 38 kali, disusul Kabupaten Banjar sebanyak 21 kali.
Kemudian, Kabupaten Batola tercatat 16 kali, Kabupaten HST sebanyak 15 kali, Tabalong sebanyak 12 kali, Kota Banjarbaru 10 kali, Balangan dan Kabupaten Tala masing-masing sebanyak delapan kali.
Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) masing-masing tujuh kali, Kabupaten Tapin dan HSU masing-masing enam kali dan Kabupaten Kabupaten Tanbu tiga kali.
Akibat bencana kebakaran pemukiman penduduk di Kalsel itu, katanya, sebanyak 364 kepala keluarga (KK) atau 1.187 jiwa kehilangan tempat tinggal dan dua orang meninggal dunia di Kota Banjarmasin dan Kabupaten HSS.
Akibat kebakaran pemukiman penduduk itu menyebabkan 265 buah rumah penduduk mengalami rusak total, 18 buah rumah rusak berat dan 66 buah rumah rusak ringan.
Madi juga menyebutkan hingga 31 Agustus 2022 telah terjadi 48 kali bencana alam di Kalsel meliputi 26 kali bencana banjir, 19 kali angin ribut atau lebih dikenal angin puting beliung dan tiga kali tanah longsor.
Akibat bencana alam di Kalsel tersebut menyebabkan 18.395 KK atau 63.029 jiwa terdampak dan tiga orang korban meninggal dunia yakni dua orang di Kabupaten HSS dan satu orang di Kabupaten HST.
Selain itu juga mengakibatkan 43 buah rumah penduduk mengalami kerusakan berat, 73 buah rumah rusak sedang dan 152 buah rumah rusak ringan.
Dalam kesempatan itu, Madi mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana baik bencana alam maupun bencana sosial untuk meningkatkan kewaspadaan guna meminimalisir resiko akibat bencana tersebut. ani
