JAKARTA – Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyampaikan, kenaikan harga BBM dipastikan akan berdampak pada kenaikan harga pangan pokok masyarakat secara nasional.
Kenaikan harga pangan diproyeksi akan terasa sepekan setelah pemerintah menaikkan harga BBM sejak Sabtu.
“Satu pekan baru akan terasa, ketika pedagang memiliki stok baru, stok saat ini tentunya masih stok lama dengan harga BBM yang lama,” kata Sekretaris Jenderal Ikappi, Reynaldi Sarijowan.
Ia menuturkan, biasanya pedagang akan mendapatkan pasokan pangan yang baru setiap hari Senin atau Kamis. Karena kenaikan harga BBM baru satu hari, Ikappi belum dapat memproyeksi presentase kenaikan harga pangan yang akan diterima konsumen.
Adapun komoditas yang sangat rentan mengalami kenaikan yakni bawang merah, dan cabai. Sebab, ketiga komoditas itu mudah busuk. Apalagi, sentra pertanaman tiga komoditas pangan itu jauh dari perkotaan yang membutuhkan transportasi.
Meski demikian Reynaldi menekankan situasi harga pangan saat ini belum kembali ke posisi normal setelah mengalami kenaikan harga beberapa waktu lalu. Akibat adanya kenaikan BBM, masyarakat harus bersiap untuk menerima kenaikan harga pangan yang lebih tinggi dari sebelumnya. “Apalagi kalau faktor permintaan tinggi seperti hari besar,” ujar dia.
Reynaldi mengatakan, Ikappi sejak awal telah menentang keras kenaikan harga BBM untuk saat ini. Pasalnya, naiknya harga bahan bakar akan langsung berimplikasi terhadap 14 komoditas pangan pokok. Kenaikan itu tidak bisa dihindari terlebih pola distribusi pangan yang masih dilakukan secara tradisional.
Selanjutnya, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengungkapkan kebijakan tersebut memengaruhi distribusi komoditas.
“Secara psikologis sudah terasa bahwa komoditas yang masih konvensional pengiriman distribusinya tentu akan terasa sekali,” kata Reynaldi.
Meskipun begitu, sejak kebijakan kenaikan harga BBM, Reynaldi menuturkan saat ini belum terlihat adanya peningkatan harga barang. Hanya saja, Reynaldi memperkirakan kenaikan harga pangan dapat terjadi beberapa waktu lagi.
“Mungkin satu pekan kedepan akan terlihat komoditas yang melonjak apa saja dan tentu ini akan memengaruhi daya beli,” ujar Reynaldi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi masyarakat dari gejolak harga minyak dunia. Jokowi menegaskan sebetulnya menginginkan harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN.
Hanya saja, Jokowi menuturkan anggaran subsidi dan kompensasi BBM pada 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Jokowi menuturkan angka tersebut akan meningkat terus. “Dan lagi lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil pribadi,” ucap Jokowi. cnn/mb06