
BANJARMASIN – Rapat pembahasan kajian investasi Bank Kalsel terus dibahas oleh panitia khusus (pansus) penyertaan modal Bank Kalsel, Rabu (31/8).
Agenda memaafkan hasil kajian dari pihak pemerintah daerah serta kajian investasi dari pihak swasta. “Hasil kajian dari keduanya menyatakan bahwa kondisi Bank Kalsel bagus dan menguntungkan,” ujar Ketua Pansus Awan Subarkah.
Meski hasil kajian investasi menyatakan sehat dan menguntungkan namun pertimbangan lain juga harus dilakukan. “Kami menghendaki agar Bank Kalsel bisa lebih selektif dalam pengelolaan Penyertaan modal dengan menyiapkan program-progran tepat sasaran,” katanya.
Sedangkan nilai Penyertaan modal Bank Kalsel bergulir tiga opsi yakni opsi pertama sebesar Rp 26 miliar, opsi kedua sebesar Rp 30 miliar dan opsi ketiga diatas dari Rp 30 miliar.
Sementara Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin menjelaskan, optimis dengan Penyertaan modal sebagai syarat memenuhi syarat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana Bank harus memenuhi kewajiban inti minimal sebesar Rp3 Trilyun.
Pemaparan kajian investasi dari Bank Kalsel juga dirasa cukup menyakinkan sehingga pihaknya optimis bisa mendapatkan Penyertaan modal seperti yang diusulkan.
“Insya Allah apa yang kami sampaikan sesuai dengan kemampuan daerah,” katanya.
Ia mengatakan bahwa penyertaan modal pemerintah daerah akan memberikan deviden atau keuntungan sekitar 12 persen dari nilai Penyertaan modal. “Untuk Penyertaan modal yang terbesar masih dari pemerintah propinsi namun kabarnya kabupaten lain juga akan menambahkan penyertaan modalnya untuk mendapatkan deviden lebih besar,” tuturnya. via