PERJALANAN kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo terus mengalami perkembangan.
Dalam sepekan terakhir, sejumlah fakta baru terungkap. Salah satunya penetapan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi sebagai tersangka.
Berikut rangkuman sejumlah fakta-fakta baru yang terungkap dalam kasus Brigadir J selama sepekan terakhir, seperti dikutip cnnindonesia.com.
Ferdy Sambo mengaku bertanggung jawab sepenuhnya atas kematian Brigadir J di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Pengakuan itu disampaikan Sambo dalam pemeriksaan Komnas HAM beberapa waktu lalu. Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan Sambo mengaku bersalah saat diperiksa tim Komnas HAM di Mako Brimob, Jumat (12/8).
“Dia (Ferdy Sambo) bilang, ‘Pak sudah, saya akui semua pak, memang saya yang merekayasa, saya otaknya’. Dia sangat kooperatif saat itu, menyampaikan semua halnya, sekali lagi dia hanya minta dipahami, emosi saya seperti ini, walaupun dia katakan saya tidak bisa benarkan tindakan ini, saya salah,” ujar Taufan dikutip dari Youtube Narasi Newsroom, Sabtu (20/8).
Taufan mengatakan Sambo juga mengaku bersalah telah menyeret ajudannya, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu dalam kasus ini.
“Dia (Ferdy Sambo) bilang saya juga bersalah terhadap Richard (Bharada E),” ucap Taufan.
Temuan baru lainnya yakni soal Sambo ikut menembak Brigadir J sebanyak dua kali. Total ada lima tembakan yang dilepaskan ke arah Brigadir J. Keterangan ini disampaikan Bharada E ke pihak Komnas HAM beberapa waktu lalu.
Sementara, polisi akhirnya menemukan Closed Circuit Television (CCTV) di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan yang sempat disebut rusak.
CCTV tersebut diduga menggambarkan situasi utuh pembunuhan Brigadir J oleh Sambo dan komplotan.
“Alhamdulillah, CCTV yang sangat vital yang menggambarkan situasi sebelum, sesaat, dan setelah kejadian di Duren Tiga itu berhasil kami temukan,” ujar Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Polri Brigjen Andi Rian dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (19/8).
Dalam perkembangan penyidikan, polisi telah mendapatkan sejumlah rekaman CCTV yang menunjukkan istri Sambo, Putri Candrawathi, berada di lokasi kejadian, mulai dari rumah pribadi hingga rumah dinas di Duren Tiga.
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Agus Andrianto mengungkapkan peran dan keberadaan Putri selama peristiwa pembunuhan Brigadir Brigadir J.
Berdasarkan keterangan saksi dan barang bukti, Putri berada di lantai 3 saat Bharada RE dan Bripka RR ditanya kesanggupan menembak Brigadir J.
Putri juga disebut menjadi sosok yang mengajak Bharada E, Bripka RR, KM, dan Brigadir J berangkat dari rumah pribadi di Jalan Saguling ke rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Tak hanya itu, Putri juga menjadi salah satu orang yang mengikuti skenario buatan Ferdy Sambo. Ia juga diketahui bersama Sambo saat Bharada E, Bripka RR, dan KM dijanjikan sejumlah uang bayaran.
“Mengikuti skenario yang dibangun oleh FS, [dan] bersama FS saat menjanjikan uang kepada RE, RR dan KM,” kata Agus. web