
BANJARBARU – Wakil Presiden (Wapres), KH Ma’ruf Amin usai meresmikan OPOP expo Kalimantan Selatan 2022 bersama Ibu Hj Wury Ma’ruf Amin dan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor meninjau Posyandu Kenanga Kelurahan Loktabat Selatan, Banjarbaru, Kamis (11/8).
Di lokasi itu, Wapres dan Ibu Hj Wury Ma’ruf memastikan Posyandu berjalan secara aktif sesuai dengan tugas dan fungsinya, terutama dalam melakukan deteksi dini dan penanganan Balita stunting.
Wapres selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat memberikan perhatian dan dukungan penuh kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan untuk mempercepat penurunan stunting.
Berdasarkan data SSGI 2021, prevalensi stunting Provinsi Kalimantan Selatan berada pada 30,0 persen di atas angka nasional yang 24,4 persen.
Momen kunjungan Wapres dan Ibu Wury Ma’ruf Amin ke Posyandu pada bulan Agustus ini bertepatan dengan momen Bulan Timbang, Ukur, dan Pemberian Vitamin A di Posyandu.
Sebagaimana diketahui, penimbangan dan pengukuran merupakan salah satu upaya penting memantau pertumbuhan dan perkembangan anak terutama Balita, sebagai upaya deteksi dini stunting. Selain itu, tanggal 1-7 Agustus adalah Pekan ASI Sedunia.
Dalam kunjungan kali ini, Wapres dan Ibu Wuri Ma’ruf Amin didampingi petugas kesehatan meneteskan vitamin A pada mulut salah seorang bayi yang berkunjung ke Posyandu bersama orang tuanya.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres dan Ibu Wury Ma’ruf Amin juga berdialog dengan para kader Posyandu, petugas kesehatan, guru PAUD serta masyarakat pengunjung Posyandu.
Ibu Wury Ma’ruf Amin berpesan bahwa vitamin A sangat penting bagi Balita. Vitamin A sangat penting untuk organ penglihatan, pertumbuhan tubuh, pembelahan sel, kesehatan sistem reproduksi dan menunjang sistem kekebalan tubuh.
“Fungsinya banyak diantaranya menjaga kesehatan mata, memperkuat sistem kekebalan tubuh, menunjang pertumbuhan janin, menjaga kesehatan tulang dan mencegah campak,” terangnya.
Wapres berpesan agar TPPS Kelurahan mengkordinasikan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Kader Posyandu dan kader lainnya.
“Upaya percepatan penurunan stunting memerlukan konvergensi antar program dan antar pelaku,” pesan Wapres.
Ibu Wury Ma’ruf Amin mengingatkan bahwa asupan ASI eksklusif untuk bayi usia 0-5 bulan sangat berharga. Selama 6 bulan pertama, bayi cukup diberikan ASI saja tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain, termasuk air putih.
ASI adalah sumber asupan gizi bagi bayi baru lahir dan masa enam bulan ini adalah periode emas bagi perkembangan anak sampai 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Saya minta kita semua, laki-laki dan perempuan mendukung ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada anaknya secara sempurna,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Wapres menghimbau kepada pemangku kepentingan stunting di Kalimantan Selatan agar penanganannya dilakukan secara bersama-sama.
“Saya kira hal itu harus dilakukan secara gotong royong, kerja sama dan saling memperkuat. Pemerintah tidak mungkin melakukan penurunan stunting sendirian,” katanya.
Oleh karena itu, Wapres minta perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi keagamaan, media dan sektor swasta melalui CSR (tanggungjawab sosial perusahaan) untuk memberikan dukungan konkret dalam upaya percepatan penurunan stunting,” pungkasnya. ril/ani