
JAKARTA – Harga Gabah Kering Panen dan Harga Beras Premium mengalami kenaikan pada Juli 2022. Hal tersebut diungkap oleh Kepala Badan Pusat Statisti (BPS) Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin.
Margo menjelaskan, Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani naik 0,68 persen pada Juli 2022. Sedangkan Harga Beras Premium di Penggilingan naik 1,38 persen.
Dari 1.832 transaksi penjualan gabah di 27 provinsi selama Juli 2022, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 66,27 persen, gabah kering giling (GKG) 21,56 persen, dan gabah luar kualitas 12,17 persen.
“Selama Juli 2022, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp 4.569,00 per kg atau naik 0,68 persen. Untuk di tingkat penggilingan Rp 4.682,00 per kg atau naik 0,71 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya,” kata dia.
Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp 5.210,00 per kg atau naik 1,19 persen dan di tingkat penggilingan Rp 5.323,00 per kg atau naik 1,03 persen. Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp 4.305,00 per kgatau naik 0,78 persen dan di tingkat penggilingan Rp 4.412,00 per kg atau naik 0,88 persen.
Dibandingkan Juli 2021, rata-rata harga gabah pada Juli 2022 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 5,99 persen, 6,89 persen, dan 8,21 persen.
Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada Juli 2022 dibandingkan dengan Juli 2021 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 6,22 persen, 6,42 persen, dan 8,34 persen.
Selama Juli 2022, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 893 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, dimana diperoleh 1.132 observasi beras di penggilingan.
Pada Juli 2022, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 9.629,00 per kg, naik sebesar 1,38 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 9.092,00 per kg atau naik sebesar 0,93 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp 8.906,00 per kg atau naik sebesar 0,64 persen.
Dibandingkan dengan Juli 2021, rata-rata harga beras di penggilingan pada Juli 2022 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 2,41 persen, 2,31 persen, dan 5,00 persen.
Sebelumnya, menjelang musim panen raya pada Maret, April dan Mei, Perum Bulog akan menyerap gabah dari petani hingga 1,2 juta ton.
Sejumlah mesin penggiling padi atau rice milling plant (RMP) sudah disiapkan di sejumlah tempat untuk mengolah gabah menjadi beras dengan kualitas yang baik.
“Kita akan menyerap dalam waktu dekat, target kita ada 1,2 juta ton produksi petani dalam negeri,” kata Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso.
Bulog, kata Budi Waseso akan membeli gabah dari petani langsung. Sehingga petani tidak perlu menjual dalam bentuk gabah kering giling.
Alasannya, saat ini Bulog telah memiliki mesin khusus yakni rice to rice (RTR) yang bisa mengolah gabah menjadi lebih berkualitas. Sehingga beras yang dihasilkan bisa menjadi beras premium. lp6/mb06