Rabu, Juli 9, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Harga Rokok Masih Kemurahan

by matabanua
1 Agustus 2022
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\Data\Agustus 2022\0802\7\7\foto2 hal 6-7 ( 02 Agustus)\dvsdv.jpg
Ilustrasi(Foto:mb/web)

JAKARTA – Pemerintah disebut harus menekan prevalensi perokok anak yang masih tinggi. Tingginya angka perokok pampok rentan ini disebabkan oleh maraknya rokok murah, sehingga masih terjangkau oleh anak anak.

Peneliti Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) Renny Nurhasana mengungkapkan kondisi ini terjadi karena banyaknya rokok murah dari golongan 2 yang memiliki tarif cukai lebih murah dibanding rokok golongan 1.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\9 Juli 2025\7\7\master 7.jpg

Stok Melimpah, Tapi Harga Beras Tetap Mahal

8 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\9 Juli 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Beras dan Cabai Turun, Harga Ayam Naik

8 Juli 2025
Load More

“Hal ini berpotensi mendorong variasi harga rokok semakin lebar, dimana membuat rokok murah makin mudah ditemukan,” ujarnya.

Banyaknya rokok murah pada golongan 2 ini, lanjutnya, berpeluang lebih besar terjadi pada anak-anak yang semestinya mendapatkan perlindungan dari perilaku merokok.

Reny menjelaskan pada satu bungkus rokok terdapat 12 batang, maka selisih dari tarif cukai antara golongan 1 dan golongan 2 hampir menyentuh angka Rp 5.000 per bungkus.

“Hal ini mendorong pabrikan mencari jalan untuk produksi rokok di golongan 2, termasuk melakukan turun golongan. Konsumen juga akan tertarik beralih ke rokok golongan 2 karena selisih harga yang besar dan jauh lebih murah,” terangnya.

Kondisi ini, kata Renny, tidak sejalan dengan target pemerintah untuk menurunkan prevalensi perokok anak di Indonesia.

“Oleh karena itu, upaya yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini adalah memperkecil celah tarif cukai antargolongan dengan lebih mendekatkan tarif cukai golongan 2 dengan tarif cukai golongan 1 agar selisih tarif rokok per bungkus di pasaran tidak terlalu besar. Pada akhirnya harga rokok murah akan naik dn semakin tidak terjangkau anak-anak,” ujar dia. dtc/mb06

,

Tags: Harga RokokPeneliti Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas IndonesiaRenny Nurhasana
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA