JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni mendapatkan ‘berkah’ di tengah mahalnya tiket pesawat. Meroketnya harga tiket pesawat terjadi disebabkan adanya kenaikan harga bahan bakar pesawat (avtur) serta pajak bandara pada Agustus 2022.
Vice President Usaha Penumpang Nonkomersial Pelni Presda Simangasing memastikan terus melakukan pembenahan demi memberikan kemudahan bagi masyarakat. “Tidak hanya via situs, pembelian tiket sekarang sudah bisa melalui aplikasi di ponsel pintar,” kata Presda di Jakarta.
Presda mengatakan, masyarakat juga dapat datang ke minimarket terdekat atau agen perjalanan resmi yang bekerja sama dengan Pelni untuk membeli tiket kapal. Ia menilai, perjalanan dengan kapal laut sekarang makin menyenangkan karena Pelni memberikan one stop solution bagi masyarakat yang bepergian.
“Kami memanjakan para penumpang dengan menyediakan hiburan seperti live music, bioskop mini, atau Play Station. Kemudian, kami juga memiliki Pelni Mart, Mini Butik, dan Dapoer Pelni bagi para penumpang yang ingin berbelanja di atas kapal serta adanya klinik dan tempat beribadah di atas kapal,” kata Presda.
Pelni saat ini mengoperasikan 26 unit kapal penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan serta melayani 1.058 ruas. Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 44 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP).
Pelni juga mengoperasikan sebanyak 16 kapal rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini, Pelni mengoperasikan 10 trayek tol laut serta satu trayek khusus untuk angkutan ternak.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, ada kemungkinan masyarakat beralih ke moda transportasi yang lebih terjangkau menjadi makin tinggi. Djoko menilai angkutan laut seperti kapal dan penyeberangan laut bisa menjadi alternatif untuk masyarakat bepergian.
“Kapal laut milik Pelni misalnya, yang mendapatkan PSO oleh pemerintah dan dapat memuat banyak penumpang, tarifnya pun masih bisa dijangkau oleh masyarakat,” kata Djoko.
Moda transportasi yang sering dipilih masyarakat seperti pesawat terbang juga dinilai akan mengalami kenaikan operasional karena tingginya harga avtur dan rencana kenaikan pajak bandara. Djoko mengatakan, alternatif memilih kapal laut menjadi transportasi untuk bepergian lintas daerah di Indonesia menjadi makin memungkinkan.
“Selain bisa bepergian dengan harga transportasi yang lebih terjangkau, masyarakat juga dapat menikmati alam laut dengan pelayanan di atas kapal yang saat ini semakin mumpuni,” kata Djoko.
Menurut joko, angkutan laut harus mengambil kesempatan tersebut dengan cara meningkatkan kualitas maupun kuantitas di kapal. Pascapandemi, kata Djoko, banyak sekali orang yang butuh liburan untuk melepas penat. “Tinggal bagaimana caranya pelayanan di kapal laut ditingkatkan supaya masyarakat betah dan ingin berlama-lama berlayar,” kata Djoko. ant/mb06