Kamis, Juli 10, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Petani Minta Sosialisasi Kebijakan Pupuk

by matabanua
20 Juli 2022
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\Data\Juli 2022\2107\7\7\foto2 hal 6-7 ( 21 Juli )\hal 7 - 2 klm (Bwah).jpg
(Foto:mb/web)

JAKARTA — Pemerintah mengurangi jenis pupuk bersubsidi yang diberikan kepada petani menjadi hanya urea dan NPK. Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia, Nuruddin, menyampaikan, pemerintah perlu memperkuat sosialisasi kepada seluruh petani di Indonesia sebelum menerapkan kebijakan tersebut.

Hal itu agar tak menimbulkan gejolak di mayarakat petani yang sudah ketergantungan pada pupuk subsidi. “Dari sisi penyaluran juga harus diperketat lagi,” ujar Nuruddin.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\10 Juli 2025\7\hal Ekonomi 10 Juli )\a as.jpg

Tugas Bulog Salurkan Bantuan Beras

9 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\10 Juli 2025\7\hal Ekonomi 10 Juli )\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Harga Emas UBS dan Galeri24 Kompak Naik

9 Juli 2025
Load More

Nuruddin mengatakan, pengurangan jenis pupuk bersubsidi semestinya dapat dialihkan untuk memperkuat alokasi pupuk urea dan NPK untuk petani. Dia berharap, dengan kebijakan tersebut, kebutuhan pupuk untuk petani ke depan bisa terpenuhi secara optimal.

Sementara itu, Ketua Bidang Pusdiklat Serikat Petani Indonesia Qomarunnajmi menilai pengurangan jenis pupuk subsidi adalah upaya pemerintah untuk menghemat anggaran. Mengenai produktivitas, menurut dia, hasil produksi pertanian tidak bisa mencapai level optimal apabila hanya mengandalkan pupuk kimia.

Sebelum dikurangi, pemerintah memberikan subsidi untuk lima jenis pupuk. Empat di antaranya merupakan pupuk kimia, yakni ZA, SP-36, urea, dan NPK. Satu jenis lagi merupakan pupuk organik.

Menurut Qomarunnajmi, petani akan beralih mencari pupuk kimia nonsubsidi apabila pembatasan pupuk subsidi telah dilakukan. Meski begitu, terdapat tantangan, yakni kenaikan harga pupuk yang relatif signifikan saat ini.

“Alternatif lainnya, petani beralih dengan pupuk organik. Berdasarkan laporan teman-teman petani yang sudah beralih menggunakan pupuk organik, adapeningkatan hasil produksi,” kata Qomarunnajmi.

Pemerintah resmi menetapkan penyaluran pupuk bersubsidi hanya difokuskan pada dua jenis, yakni urea dan NPK dari sebelumnya yang sebanyak lima jenis pupuk. Masa transisi sebelum perubahan skema itu ditetapkan selama tiga bulan atau hingga September mendatang.

“Kita berikan waktu tiga bulan untuk (sisa) stok yang sudah telanjur ada di kios penyalur. Mulai Oktober sudah dua jenis dan tahun depan full dua jenis,” kata Direktur Pupuk an Pestisida Kementerian Pertanian Mohammad Hatta.

Pupuk bersubsidi sebelumnya menyasar hingga 70 komoditas pertania. Lewat aturan baru, cakupan komoditas yang mendapatkan subsidi juga ikut dipangkas menjadi hanya sembilan komoditas, yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao.

Pemangkasan jenis pupuk subsidi itu juga sekaligus menindaklanjuti saran dari Panitia Kerja Pupuk Bersubsidi Komisi IV DPR. Pemfokusan sasaran program pupuk subsidi sekaligus menyikapi dinamika harga global.

Menurut Hatta, harga pupuk yang paling terdampak kenaikan yani urea dan NPK. Sementara itu, dua jenis pupuk tersebut paling dibutuhkan oleh petani.

Dengan tetap memberikan subsidi untuk dua jenis pupuk tersebut, diharapkan mampu mendorong optimalisasi hasil pertanian, menjaga ketahanan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. rep/mb06

 

Tags: Ketua Bidang Pusdiklat Serikat Petani IndonesiaNuruddinpupukQomarunnajmiSekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA