
BANJARMASIN – Pemerintah kota Banjarmasin terus berupaya menambah pemasangan alat perekam transaksi atau tapping box di sejumlah objek pajak, sebagai upaya optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Tapping box ini akan dipasang pada setiap objek pajak seperti hotel, restoran, serta tempat parkir yang secara langsung terkoneksi dengan Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin.
Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengungkapkan, setelah 400 unit terpasang mulai tahun ini hingga tahun 2023, pemko kembali menambah pemasangan 400 unit tapping box.
“Tahun ini hingga 2023 kita tambah lagi 400 unit,” katanya, usai menghadiri rapat paripurna KUA PPAS tahun 2023, Selasa (12/7).
Menurutnya, penambahan sebanyak 400 unit tapping box tersebut sebagai upaya pemko dalam optimalisasi PAD dan pencegahan kebocoran PAD.
“Kita yakin dengan penambahan itu dapat mengoptimalkan lagi PAD hingga 20 sampai 30 persen,” katanya.
Selain itu, alat tapping box ini sebagai upaya transparansi dan pengawasan PAD. Berdasarkan hasil evaluasi dan arahan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), hal itu dapat memaksimalkan PAD.
Untuk PAD tahun 2022 ini ditargetkan Rp 400 miliar. Ibnu optimistis dengan penambahan tapping box pada tahun 2023, maka proyeksi target PAD Kota Banjarmasin bisa mencapai Rp 500 miliar.
Ia mengatakan, potensi pajak membaik setelah Bakeuda bekerjasama dengan Bank Kalsel memasang taping box ke objek pajak. Potensi pajak ini akan dipasang semua objek pajak hotel dan restoran yang jumlahnya hampir 1.000 objek di Banjarmasin.
Diakuinya, dampak dari pemasangan tapping box itu, peningkatan pajak terasa signifikan dan terekam. Diharapkan kepada seluruh pengusaha untuk menggunakan tapping box.
“Karena, selama ini bisa saja tak terekam. Makanya kami pun bekerjasama dengan kepolisian dan kejaksaan agar transparan. Dan, yang menjadi hak pemko terhitung secara otomatis masuk kas, dan hak pengusaha juga bisa dibuktikan. Ini, sebagai upaya transparansi PAD,” tukasnya. Via