Rabu, Juli 9, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Banjir Rob Tak Pengaruhi Lahan Pertanian

by matabanua
28 Juni 2022
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\Data\Juni 2022\2906\5\hal 5\M Makhmud.jpg
M MAKHMUD

BANJARMASIN – Banjir rob yang kerap melanda Kota Banjarmasin, tidak mempengaruhi lahan pertanian di kota ini. Pasalnya, sampai saat ini, petani setempat masih melakukan masa tanam dengan jenis bibit lokal.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Banjarmasin Muhammad Makhmud, saat ditemui di balai kota. Selasa (28/6).

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\10 Juli 2025\5\hal 5\Walikota Yamin memantau kegiatan sedekah sampah dari ASN.jpg

ASN Pemko Galakkan Gerakan Sedekah Sampah

9 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\10 Juli 2025\5\hal 5\Sekretaria Dispora Kalsel mengakungkan tanda peserta.jpg

Wiramuda Dibekali Digital Marketing dan Public Speaking

9 Juli 2025
Load More

“Petani kita masih bisa menyesuaikan, sehingga lahan pertanian terendam pasang tidak terpengaruh,” ucapnya.

Menurutnya, kondisi di Banjarmasin tidak sama dengan kabupaten kota lain, yang kerap mengalami puso atau gagal panen ketika terjadi banjir. Hal itu, karena bibit yang mereka gunakan adalah jenis bibit unggul.

“Di kabupaten kota lain menggunakan bibit unggul yang biasanya terganggu ketika terjadi pasang. Di Banjarmasin sampai akhir Juni nanti baru selesai masa tanam,” ungkapnya.

Makhmud menjelaskan, perkiraan panen di Banjarmasin biasanya terjadi pada bulan September-Oktober, dengan produksi sekitar 6 ton padi.

Namun, menurutnya, jumlah tersebut hanya cukup untuk memenuhi keperluan masyarakat di Banjarmasin. Bahkan, itu pun kerap dibantu oleh daerah tetangga, salah satunya Kabupaten Barito Kuala (Batola).

“Total luas lahan pertanian kita sekitar 2.000 hektare. Itu ada di Tanjung Pagar, Sungai Gampa dan Sungai Lulut,” tukasnya.

Sebelumnya, meski sudah memasuki musim kemarau, Kota Banjarmasin masih dihantui oleh ancaman banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Fahruraji mengatakan, kondisi itu dikarenakan posisi Kota Baiman ini dikepung tiga daerah tetangga yang berpotensi mengirim debit air tambahan.

“Dari perhitungan Stasiun Cuaca di Landasan Ulin Banjarbaru, kita ini sebenarnya sudah memasuki musim kemarau. Tapi, dalam beberapa hari terakhir curah hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi di daerah tetangga seperti Kabupaten Batola, Banjar dan Tanah Laut,” ujar Raji –sapaan akrabnya.

Kondisi cuaca itulah yang menurutnya patut diwaspadai oleh wilayah hilir seperti di Banjarmasin. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada kiriman debit air yang masuk ke Sungai Martapura.

“Makanya status Banjarmasin ini sebenarnya Waspada Banjir dengan skala ringan sampai sedang,” tutupnya. Dwi

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA