BANJARMASIN – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun ajaran 2022/2023 untuk jalur afirmasi dan prestasi, resmi dibuka mulai tanggal 20 hingga 22 Juni 2022.
Jalur afirmasi diperuntukan bagi calon peserta didik dari keluarga prasejahtera, atau pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP). Sedangkan jalur prestasi adalah seleksi berdasarkan prestasi akademik dan non-akademik, bagi setiap calon pelajar yang mendaftarkan diri.
Salah satu orangtua calon murid, Maisarah (55), warga Alalak Utara RT 11 mengaku, mendaftarkan anaknya Haikal Mahmud ke SMPN 32 melalui jalur afirmasi.
“Ini, sesuai keinginan anak saya dan juga dekat dari rumah,” ucapnya, Senin (20/6) pagi.
Ia mengaku, pada saat mendaftar tidak ada kendala yang dialami. Beberapa persyaratan yang diminta pun tidak rumit hanya seperti KTP, Akta Kelahiran.
Sedangkan bukti vaksin tidak dicari. Padahal, kata Maisarah, ia membawa bukti anaknya sudah dua kali bervaksin Covid-19.
Pada hari pertama pendaftaran, kuota yang disediakan SMPN 32 Banjarmasin untuk calon peserta didik jalur afirmasi telah terpenuhi.
“Kuota yang kami siapkan jalur afirmasi 5 persen dari total peserta didik baru sebanyak 96 siswa, untuk tiga rombongan belajar (Rombel). Kalau masih ada mendaftar kita ikutkan ke jalur zonasi minggu depan,” ujar Wakasek Kurikulum SMPN 32, Agus Widodo,
Ia mengaku, banyak orangtua siswa yang datang ke sekolah, lantaran tidak paham tata cara memasukkan berkas pendaftaran secara online.
“Banyak orangtua yang belum paham prosedur bagaimana mengupload berkas. Maka kami bantu berikan pelayanan kepada mereka,” ungkapnya.
Sementara, PPDB untuk jalur prestasi dan perpindahan orangtua di SMPN 32 Banjarmasin ternyata dikosongkan. Alasannya, karena tidak ada peminat.
“Beberapa kali disediakan ternyata tidak ada peminatnya. Karena untuk jalur prestasi mereka mencari sekolah favorit yang ada di tengah kota,” pungkasnya.
Kondisi yang sama juga terjadi di SMPN 15 yang berlokasi di Jalan Kuin Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat.
Kepala SMPN 15 Banjarmasin Masdan Ruzani membeberkan, panitia banyak menemui kesalahan berkas dari calon peserta didik baru.
“Banyak pendaftar yang salah memasukan berkas. Jadi kita hubungi lagi untuk dibetulkan,” terangnya.
Mengenai yang belum vaksin, Masdan menekankan agar siswa berjanji mau divaksin setelah diterima di sekolahnya.
Terkait jalur prestasi, diakuinya memang jarang terpenuhi. Alasannya sama, yakni banyak calon siswa memilih sekolah favorit.
“Untuk tahun ini, kita menyediakan kuota sebanyak 224 peserta didik,” tutupnya. Dwi
