Minggu, Juli 13, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Seribu lebih balita di Kabupaten HST menderita gizi buruk

by matabanua
9 Juni 2022
in Daerah, Lintas
0
BALITA-Kader Posyandu mengukur tinggi badan balita di Posyandu.

BARABAI-Sebanyak seribu lebih balita di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), masih menderita gizi buruk atau stunting dan masih dikategorikan cukup tinggi.

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Tahun 2022, Kabupaten HST tingkat prevalensi sebaran kasus stunting masih di angka 10,6 persen.

Artikel Lainnya

Pemkab Tapin Serahkan Bonus Kafilah MTQ Ke 36

Pemkab Tapin Serahkan Bonus Kafilah MTQ Ke 36

10 Juli 2025
PKK Tanbu Hadir di Peringatan HKG PKK dan Rakernas Nasional

PKK Tanbu Hadir di Peringatan HKG PKK dan Rakernas Nasional

10 Juli 2025
Load More

Artinya, dari jumlah balita di Kabupaten HST sekitar 15.506 jiwa, sebanyak 1.269 anak tingkat pertumbuhannya masih tergolong pendek dan 380 anak dikategorikan sangat pendek.

Kemudian, berdasarkan data hasil Studi Status Gizi Indonesia atau SSGI, Kasus Stunting Kalsel masih berada di atas rata-rata nasional dan menempati urutan ke-6 tertinggi di Indonesia dengan angka 30 poin. Sedangkan HST menempati urutan ke-9 dari 13 Kabupaten Kota di Kalsel.

Stunting sendiri merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama, infeksi berulang, serta stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama pada seribu hari pertama kehidupan anak.

Menanggapi hal tersebut, Pemkab HST melakukan beberapa upaya penurunan kasus stunting dengan melakukan rembuk stunting dan rapat koordinasi dengan sejumlah pihak termasuk Forkopimda, di Gedung Murakata Barabai.

“Hal ini menjadi komitmen bersama dalam penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten HST,” kata Bupati HST H Aulia Oktafiandi.

Ia berharap, semoga ke depannya dengan sinergitas itu dapat menangani permasalahan stunting serta berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Acara dirangkai dengan penandatanganan komitmen bersama pelaksanaan percepatan pencegahan Stunting dengan Forkopimda serta penyerahan buku delapan aksi kovergensi Percepatan Stunting (KP2S) dari Tim KP2S kepada Bupati HST.{[an/mb03]}

Tags: gizi burukmenderita stuntingStudi Status Gizi Indonesia
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA