
BANJARMASIN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan berharap budaya banua dan kearifan lokal wajib dimasukan dalam pelajaran muatan lokal (mulok) di sekolah.
Hal tersebut disampaikannya anggota DPRD Kalsel Dra Hj Rachmah Norlias pada saat Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2017 dengan mengambil tema Budaya Banua dan Kearifan Lokal dengan menghadirkan peserta dari Pengurus Wilayah Aisyiyah Kalimantan Selatan.
Maksud dan tujuan dari terselenggaranya kegiatan Sosper kali ini, agar masyarakat mengetahui tentang Perda Budaya Banua dan Kearifan Lokal.
“Hari ini saya melakukan Sosialisasi Perda Nomor 4 Tahun 2017 dengan sasaran peserta ibu-ibu Pengurus Aisyiyah Wilayah Kalsel dan Pimpinan Aisyiyah Sekabupaten Kota di Kalsel, tujuannya dalam rangka menyebarluaskan Perda karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui Perda ini,” ujar Hj Rachmah Norlias, didampingi narasumber Noorhalis Majid selaku Pemerhati Budaya Daerah dan Kearifan Lokal di Hotel Roditha Banjarmasin, Sabtu (4/6).
Ia berharap, dengan digelarnya sosialisasi ini bisa memotivasi dan dapat melestarikan budaya-budaya di wilayah ini, serta Budaya Banua dan Kearifan Lokal ini bisa disisipkan di pelajaran Muatan Lokal (Mulok) di sekolah.
“Besar harapan saya semoga bisa memotivasi juga dapat melestarikan budaya-budaya di wilayah kita dan dapat meningkatkan peran anak di Banua, serta Budaya Banua dan Kearifan Lokal ini bisa disisipkan dalam pelajaran Muatan Lokal (Mulok) di sekolah,” harapnya.
Noorhalis Majid juga berpendapat sosialisasi ini sangat bagus, karena masih banyak orang yang belum mengetahui tentang perda ini. Dengan partisipasi masyarakat, maka upaya untuk membangun kebudayaan bisa lebih maksimal.
“Saya kira sangat efektif karena yang menjadi ancaman daripada kebudayaan inikan masyarakat karena dalam kebudayaan tidak ada ruang kosong, kalau kita tidak memperkuat kebudayaan kita maka kebudayaan orang lain yang akan masuk, kita harus memperkuat agar jati diri kita sebagai orang Banua betul-betul kuat terutama menghadapi berbagai tempuran, perubahan di zaman media sosial yang sangat kuat,” ujarnya. Rds