Kamis, Juli 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Banyak Penyakit yang Harus Diwaspadai Masyarakat Saat Ini

by matabanua
1 Juni 2022
in Mozaik
0

D:\Data\Juni 2022\0106\11\Halaman 1-11 Kamis\banyak.jpg

Tak cuma Covid-19, ada banyak penyakit lain yang mengancam kesehatan masyarakat saat ini, baik penyakit infeksi maupun non-infeksi.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\mengenal.jpg

Mengenal Retinol untuk Rahasia Kulit Awet Muda

3 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\8 buah.jpg

8 Buah Terbaik untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

3 Juli 2025
Load More

Hal itu disampaikan oleh Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas-FKUI, Retno Asti Werdhani dalam menyikapi banyaknya penyakit yang bermunculan. Ia mengatakan, masih ada penyakit lain yang harus diwaspadai masyarakat.

“Tantangan kita tidak hanya penyakit infeksi, kita juga ada pantangan penyakit non-infeksi,” ujar Asti dalam sebuah webinar, Jumat (27/5), melansir Antara.

Sebagaimana diketahui, dalam dua tahun terakhir Indonesia tengah menghadapi pandemi infeksi virus corona penyebab Covid-19.

Saat kasus Covid-19 mulai melandai, ancaman lain dari hepatitis akut pun muncul. Penyakit ini banyak menyerang kelompok anak. Keduanya merupakan penyakit infeksi.

Selain kedua penyakit infeksi di atas, Asti juga mewanti-wanti masyarakat untuk mencegah penyakit non-infeksi yang juga mengancam seperti hipertensi dan diabetes.

“Yang kita tahu, angka hipertensi dan diabetes melitus itu masih tinggi,” ujar Asti.

Tak ketinggalan, ada juga penyakit tuberkulosis (TBC) yang masih mengancam. Hingga saat ini, Indonesia menjadi negara ketiga dengan pengidap TBC terbanyak di dunia.

Asti meminta masyarakat menyadari bahwa di sekitar mereka terdapat banyak patogen penyebab penyakit, seperti bakteri, virus, jamur, parasit, radikal bebas, hazard kimia, biologi, dan fisika.

Selain itu, masyarakat juga diminta mengetahui kondisi kesehatan diri sendiri dan lingkungan di sekitar mereka.

“Kita juga harus aware bahwa ada faktor host di situ, kita lihat seberapa jauh kita sudah tahu dan aware terhadap kondisi kita sendiri, dari internal kita sendiri, satu sisi juga ada faktor risiko lingkungan,” jelas Asti.

Mencegah penyakit, lanjut Asti, adalah dengan cara menghindari kemungkinan berkembangnya lingkungan yang dapat dijadikan tempat berkembang biak patogen.

“Sehingga kita nanti bisa ibaratnya mengeliminasi mereka atau berupaya untuk memutus rantai penularan dengan tidak membiarkan mereka hidup di lingkungan yang kondusif seperti ini,” katanya.

Ia menambahkan upaya ini membutuhkan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah wilayah setempat agar dapat menciptakan lingkungan yang bersih serta sehat.ant/ron

Tags: covid-19diabetesKetua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas-FKUIRetno Asti WerdhaniTBC
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA