
KOTABARU – Panen musim tanam Oktober-November 2021 di Kabupaten Kotabaru menghasilkan 1.345 ton gabah kering giling.
Panen di lahan seluas 844 hektare tersebar di sembilan desa di Kecamatan Pulau Laut Timur, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Meski demikian, diakui Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kotabaru, Akhmad Junaidi, ada seluas enam hektare lahan di empat desa tidak bisa dipanen. Gabah tidak berisi karena gangguan hama hawar daun.
Lahan seluas enam hektare terganggu hama hawar daur antara lain di Desa Kulipak seluas 1 hektare, Sungailimau 2 hektare, Berangas 2 haktare dan Desa Langkang Lama 1 hektare.
“Jadi, panen periode Oktober-November 2021 sebanyak 1.345 ton dengan rata-rata panen 3 ton hingga 3,5 ton per herktare,” jelas Junaidi, Jumat (27/5/2022) kemarin.
Untuk tanaman padi di lahan seluas 6 hektare di empat desa, tidak bisa dipanen karena hama hawar daun.
Kemudian, Junaidi menegaskan, pihaknya bersama-sama petugas BPP (Balai Penyuluh Pertanian) dan petugas PPOPT (Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman) sudah turun ke lapangan.
Pihaknya turun ke lapangan melakukan gerakan pengendalian (Gerdal), selain pemberian bakterisida. Langkah tersebut mengantisipasi hama hawar daun pada musim tanam berikutnya.
“Gerakan pengendalian ini kami lakukan untuk mencegah gangguan hawar daun meluas,” ucap Junaidi.
Tidak berhenti sampai di situ, pihaknya melalui petugas BPP dan PPOPT menggunakan sarana trel rutin ke lapangan melakukan monitoring ke desa-desa.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotabaru, Akhmad Junaidi menjelaskan, kegiatan ini rutin setiap hari untuk memberikan pengetahuan kepada petani.
Hal itu dilakukan untuk menggelorakan kembali Pulaulaut Timur menjadi wilayah lumbung padi di daerah berjuluk Rancah Maurai ini. (ebet/mb03)