Minggu, Juli 13, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Penghasilan 2,67 Juta Petani Sawit Terancam Lenyap

by matabanua
18 Mei 2022
in Ekonomi & Bisnis
0

JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI Sihar Sitorus, menyarankan agar larangan ekspor CPO dan bahan baku minyak goreng yang diberlakukan Pemerintah sejak 28 April 2022 lalu dapat ditinjau kembali. Tujuannya untuk meminimalisir banyaknya masalah yang akan muncul akibat dari kebijakan tersebut.

“Melihat banyaknya risiko yang akan dihadapi oleh industri sawit nasional, ada baiknya Presiden Jokowi mempertimbangkan kembali kebijakan pelarangan ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak goreng secara keseluruhan tersebut,” kata Sihar kepada wartawan melalui keterangan tertulisnya, Rabu.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\7\7\master 7.jpg

Rumah Subsidi 18 Meterpersegi Batal Dibangun

10 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\7\7\hal 7 - 2 kklm (KIRI).jpg

Harga Beras Mahal, Cabai Makin Pedas

10 Juli 2025
Load More

Politisi PDI-Perjuangan itu, menilai kebijakan larangan ekspor bahan baku minyak goreng oleh Pemerintah berpotensi mengakibatkan 2,67 juta petani sawit di Indonesia kehilangan penghasilan.

Dia juga menilai kebijakan tersebut juga akan menyebabkan konsekuensi negatif terhadap kredibilitas Indonesia di mata Internasional. Sebagai negara penyumbang CPO dunia terbesar.

“Kebijakan larangan ekspor itu akan membawa berbagai konsekuensi dan dampak negatif, antara lain kredibilitas Indonesia di mata Internasional akan memburuk, 2,67 Juta petani sawit berpotensi kehilangan penghasilan karena harga sawit lokal jatuh, maraknya penyelundupan karena disparitas harga yang tinggi serta berbagai dampak negatif lainnya,” jelasnya.

Menurutnya, korelasi antara kebijakan larangan ekspor dan harga minyak goreng tidak serta merta berhubungan positif. Hal itu dibuktikan sejak larangan ekspor bahan baku minyak goreng itu mulai diberlakukan. Dengan tujuan untuk menekan harga minyak goreng dalam negri melalui pemenuhan kebutuhan minyak goreng dalam negri.

“Justru telah menyebabkan anjloknya harga TBS di pasar dalam negri yang kini menuai protes besar-besaran dari para petani sawit. Sebelumnya pemerintah telah mengeluarkan serangkaian kebijakan untuk mengatasi kelangkaan serta naiknya harga minyak goreng di dalam negeri, namun hal itu belum menunjukkan hasil yang diharapkan,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, para petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), menggelar aksi unjuk rasa di sejumlah daerah di Indonesia dan kantor Kementerian Koordinator Perekonomian.

Pada aksi tersebut, para petani terlihat membawa ‘oleh-oleh’ berupa buah kelapa sawit sebanyak satu mobil pikap untuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Sebagai bentuk protes atas anjloknya harga TBS di dalam negri pasca diberlakukannya larangan ekspor bahan baku minyak goreng oleh Pemerintah. lp6/mb06

Tags: Anggota Komisi XI DPR RIbahan baku minyak gorenglarangan ekspor CPOpelarangan ekspor minyak gorengPenghasilan Petani SawitSihar Sitorus
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA