
JAKARTA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta masyarakat dan pemerintah daerah waspada kenaikan kasus positif virus corona, dua pekan pascamudik Lebaran.
Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K Ginting mengatakan, rata-rata masa inkubasi virus Covid-19 maksimal 14 hari.
“Memang kasus melandai dan terkendali. Tapi tetap waspada dua minggu ke depan pascamudik sehat dan mudik aman. Apakah kasus meningkat atau tidak,” kata Alex, Selasa (10/5) seperti dikutip cnnindonesia.com.
Alex lalu meminta warga dan pemerintah untuk tetap bersinergi mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia melalui empat strategi.
Empat strategi yang dimaksud Alex yakni penerapan protokol kesehatan Covid-19, penegakan upaya surveilans 3T yang berupa testing, tracing, dan treatment. Kemudian program vaksinasi nasional, dan patuh pada aturan perawatan melalui isolasi terpusat yang disediakan pemerintah daerah setempat apabila terpapar Covid-19.
Alex menambahkan, pemerintah akan terus memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan berbagai relaksasi sejumlah aktivitas publik sesuai kondisi terkini.
“PPKM masih terus diperpanjang termasuk ke dalam masa transisi enam bulan,” kata dia.
Pemerintah menurutnya juga akan mengakselerasi capaian vaksinasi Covid-19 baik dosis dua maupun dosis lanjutan atau booster.
“Selanjutnya pengendalian di masyarakat sudah lebih baik seperti kepatuhan untuk 3M, penerapan aplikasi PeduliLindungi, kemudian jika bergejala tidak bepergian. Dan penguatan 3T yang terus tetap diperkuat,” ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, terjadi tren penurunan kasus positif Covid-19 maupun kasus kematian dalam dua pekan terakhir.
Selama periode 26 April-2 Mei, jumlah kasus positif Covid-19 dalam sepekan sebanyak 2.741. Lalu pada periode 3-9 Mei, penambahan kasus Covid-19 mingguan menurun menjadi 1.477 kasus.
Jumlah kasus kematian warga akibat Covid-19 juga mengalami penurunan. Sepanjang 26 April-2 Mei, ada 154 pasien yang meninggal dunia. Lalu pada periode 3-9 Mei, kasus mingguan kematian menurun menjadi 109 kasus.
Tersisa 2 Orang
Sementara, Pasien virus corona (Covid-19) yang dirawat di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta tersisa dua orang per Senin kemarin (9/5). Tak ada pula penambahan pasien baru per hari ini, Selasa (10/5) pukul 08.00 WIB.
“Betul, saat ini tinggal dua orang yang dirawat. Mereka itu dari DKI Jakarta dan kondisinya Covid-19 gejala ringan,” kata Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Mintoro Sumego saat dihubungi cnnindonesia.com, Selasa (10/5).
Berdasarkan data harian yang dibagikan Manajemen RSDC Wisma Atlet, dua orang pasien Covid-19 yang masih dirawat itu adalah laki-laki dan perempuan. Mereka menjalani rawat inap di Tower 6 RSDC Wisma Atlet.
Total seluruh tempat tidur yang saat ini tersedia di empat tower Wisma Atlet Kemayoran berjumlah 9.357 buah. Jika hanya ada dua pasien, maka tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) Wisma Atlet saat ini hanya 0,02 persen.
Selama pandemi virus corona, Wisma Atlet dibuka untuk perawatan pasien Covid-19. Total pasien yang pernah dirawat berjumlah 164.220 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 162.448 pasien telah sembuh. Kemudian 1.171 pasien lainnya dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19 lantaran gejala memberat, sementara 599 lainnya meninggal dunia.
Manajemen Wisma Atlet juga mencatat sebanyak 130 orang tengah dikarantina di Tower 4. Ratusan orang itu merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang didominasi oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Sejauh ini, pemerintah masih memberlakukan karantina 5 x 24 jam bagi PPLN yang sama sekali belum divaksinasi Covid-19 atau baru menerima vaksin dosis pertama. Sementara bagi PPLN yang sudah mendapatkan vaksinasi dua dosis dan booster tidak wajib karantina. web
.