
BANJARMASIN – Realisasi belanja negara yang bersumber dari APBN sampai dengan bulan Maret atau triwulan I tahun 2022 di Provinsi Kalimantan Selatan mencapai Rp4,926 triliun atau 19,66 persen dari pagu.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalsel, Sulaimansyah, di Banjarmasin, kemarin menyebutkan untuk belanja Pemerintah Pusat tercatat realisasi sebesar Rp1,250 triliun atau 15,31 persen dari pagu.
“Kalau dibandingkan dengan periode yang salam tahun 2021 lalu, realisasi ini mengalami penurunan 13,99 persen yang nilainya mencapai Rp1,453 triliun,” ujarnya pada media briefing APBN tahun 2022 di Kalsel.
Dia menjelaskan, penurunan kinerja realisasi Belanja Pemerintah Pusat tersebut utamanya dipengaruhi oleh tidak adanya realisasi belanja modal pada awal tahun 2022 untuk kelanjutan kegiatan yang bersifat multi years sebagaimana yang terjadi pada tahun yang lalu sebagai prioritas belanja pada masa Covid 19.
Untuk penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di Kalsel, kata Sulaimansyah, sampai dengan akhir Maret 2022 tercatat sebesar Rp3,676 triliun atau 21,76 persen dari pagu.
“Kondisi realisasi ini bila dibandingkan realisasi tahun lalu, terjadi penurunan sebesar 16,75 persen (yoy) yang disebabkan belum terpenuhinya dokumen persyaratan oleh Pemda dari berbagai jenis TKDD serta turunnya pagu TKDD dibandingkan tahun lalu,” katanya.
Sementara itu, penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU) sampai dengan bulan Maret 2022 masing-masing telah mencapai Rp780,80 miliar atau 18,23 persen dari pagu) dan Rp2,267 triliun atau 30,28 persen.
Untuk penyaluran DAK Fisik dan Non Fisik sampai dengan akhir bulan Maret 2022 di wilayah Kalimantan Selatan baru direalisasikan sebesar Rp293,91 miliar atau 12,76 persen pagu yang berasal dari DAK non Fisik.
Sedangkan penyaluran Dana Desa wilayah Kalimantan Selatan baru mencapai Rp329,29 miliar atau sebesar 23,08 persen dari pagu. Realisasi ini lebih tinggi 19,88 persen dari periode yang sama tahun lalu yang dapat mencairkan dana desa senilai Rp274,69 milyar.
Kondisi ini, katanya, menunjukkan tren peningkatan kegiatan ekonomi masyakarat masih mewarnai kondisi perekonomian Kalimantan Selatan pada bulan Maret 2022.
Di sisi lain, tingginya peningkatan kegiatan masyarakat tersebut telah mendorong kenaikan inflasi, namun tetap terkendali pada bulan Maret 2022 di Kalimantan Selatan menjadi sebesar 0,93 persen, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu deflasi sebesar 0,39 persen.
Capaian pendapatan negara di Kalimantan Selatan sangat dipengaruhi fluktuasi kegiatan perekonomian regional dan sampai dengan 31 Maret 2022, kondisi perekonomian masih menunjukkan tren positif.
Hal itu ditandai dengan kinerja pendapatan negara mencapai Rp3,204 triliun atau 30,17 persen dari target, tumbuh lebih tinggi sebesar 46,02 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2021 atau meningkat sebesar Rp1,009 triliun. ani/mb06