Rabu, Juli 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Sosial Media dan Sisi Gelap Teknologi Internet Membawa Sebuah Kedilemaan

by matabanua
5 April 2022
in Opini
0
D:\Data\April 2022\0604\8\8\m Budiman.jpg
Oleh: M Budiman , Mahasiswa Pendidikan Sejarah UNP

Media sosial adalah media online yang menduduki interaksi sosial. Media Sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Definisi lain dari media sosial juga dijelaskan oleh Van Dijk, yang mengungkapkan bahwa media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Maka dari itu, media sosial dapat dilihat sebagai fasilitator online yang menguatkan hubungan antara pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.

Media social atau sering disebut sebagai Social Media adalah platform digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berkomunikasi atau membagikan konten berupa tulisan, foto, video ,dan merupakan platform digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas social bagi setiap penggunanya. Media Sosial juga merupakan sebuah sarana untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara daring yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\8\8\master opini.jpg

Transformasi Polri dan Filosofi Kaizen

1 Juli 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Polri dan Nilai Ekonomi Keamanan

1 Juli 2025
Load More

Media social merupakan sarana mendukung sebuah interaksi social dengan menggunakan teknologi berbasis internet atau web yang bisa mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif, seperti menciptakan hubungan komunikasi antara seorang dengan penggemarnya.

Sejak awal diciptakan media social diperuntukan sebagai wadah bagi penggunanya agar dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan bertukar informasi dan ide di komunitas dan jejaring virtual. Media social menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami perngeseran baik budaya, etika dan norma yang ada, meliputi penduduk yang besar dengan berbagai kultur, suku, ras dan agama yang beraneka ragam, serta memiliki banyak sekali potensi perubahan sosial

Contoh media social yang popular digunakan dalam beberapa decade adalah Facebook, Twitter, Instagram, Linkedin, Tiktok, WhatsApp, You Tube dan lain-lain sebagainya. Penggunaan media sosial sangat besar dan berdampak pada dunia. Berdasarkan survei tahun 2021 mencatat bahwa pengguna media sosial di dunia telah mencapai 4,66 miliar jiwa. Berdasarkan jumlah pengguna, Facebook menempati posisi pertama sebagai media sosial paling populer, yakni mencapai 2,7 miliar pengguna di seluruh dunia.

Penggunaan media sosial di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 72 persen orang dewasa menggunakan beberapa bentuk media sosial. Angka ini naik dari tahun 2005 setelah Facebook setahun diluncurkan, dimana pada saat itu pengguna sosial media hanya sekitar 5 persen dari jumlah keseluruhan penduduk. Di Indonesia, pengguna media sosial telah mencapai 190 juta pengguna, atau sekitar 70 persen dari jumlah penduduk. Dapat dikatakan bahwa kebanyakan yang tidak menggunakan media social di Indonesia merupakan masyarakat yang berusia di atas usia 50 tahun keatas, karena menurut pengamatan penulis banyak orang tua yang tidak paham menggunakan media social dan tidak mengerti bagaimana menggunakan media informasi apalagi menggunakan Media social

Mungkin kita mendengar istilah dilema social yang merupakan satu kajian yang membahas tentang teori psikologi. Teori dilema sosial ini adalah progresivitasnya dalam mencakup isu-isu baru dan mempertimbangkan faktor-faktor baru. Salah satu paradigma menarik tentang dilema sosial disampaikan oleh Ngan & Au (2008). Mereka mengingatkan kita bahwa tidak hanya seringkali ada sejumlah besar orang membuat keputusan mereka dalam situasi dilema social. Tetapi juga, dalam banyak contoh, orang-orang melakukannya dalam titik-titik waktu yang berbeda. Ini merupakan persamaan yang dihadapi oleh manusia sebagai makhluk social dan juga makhluk yang memiliki perasaan untuk mementingkan diri sendiri dalam situasi dalam kita hidup bersama manusia lainnya

Penggunaan sosial media di masyarakat dewasa ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, terutama bagi orang dewasa muda, remaja dan anak-anak. Terlebih, sejak pandemi Covid-19 menyerang, sebagian besar orang mulai melakukan aktivitasnya dari rumah dan mengandalkan sosial media serta jaringan internet sebagai perantara penghubung ke dunia luar. Sosial media lantas menjadi sarana penghibur dan bertukar kabar yang paling utama antar sesama.

Saat ini, kebanyakan orang mengakses media sosial melalui smartphone. Sosial media menyediakan kenyamanan dalam hal berhubungan antar manusia, dan juga berarti sosial media akan selalu dapat diakses kapanpun, di manapun. Juga dengan media social dapat memudahkan kita dalam berkomunikasi dan mendapat informasi terbaru dengan menggunakan media social kita lebih mudah dalam berkomunikasi yang sangat membantu kita di masa pandemic COVID-19 ini, dan juga pandemi COVID-19 mengakibatkan terhambatnya aktivitas di luar rumah , sehingga dengan adanya media social dapat dijadikan sebagai sarana hiburan, baik yang memberi hiburan maupun yang menikmatinya. Juga dengan media social dapat dijadikan media untuk edukasi dimana dengan cara aktif, kreatif dan mandiri sehingga dengan memahami media social fungsi dan manfaat media social secara positif.

Tetapi banyak juga orang menggangap bahwa yang memakai social media sebagai pemakai namun tanpa kiata sadari bahwa kita adalah sebagai korban bukan lagi pengguna,tapi kita disini adalah sebagai korban social media mengapa dikatakan demikian, karena dalam pikiran kita dalam menggunakan media social kita dapat mengetahui banyak informasi dan berbagai pengalaman baru, namun ketika kita melihat fakta di dalam dunia nyata banyak sekarang pengguna media social yang memanfaatkan media social menjadi pelarian dari waktu-waktu dan kebosanan dari penggunanya.

Hal ini dapat kita lihat di lingkungan sekitar kita banyak orang yang lebih menghabiskan waktunya bermain social media ketika mereka tidak memiliki waktu kosong bahkan dalam melakukan setiap aktivitas manusia selalu meluangkan waktunya membuka social media yang dimiliki

Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut maka akan dapat mengganggu kesehatan mental. Karena pada akhirnya kita akan menggantungkan banyak aspek dalam diri terhadap penilaian melalui social media yang semu dan mudah berubah. Oleh karena itu ada beberapa dampak buruk dalam menggunakan media social :

Pertama Selalu Merasa Kurang: hal ini terjadi karena kita selalu membandingkan kehidupan kita dengan orang lain di social media, walaupun dapat kita sadari kebanyakan dari unggahan orang lain dalamnya sebagian besar hanya satu kegiatan dan juga banyak hasil manipulasi, juga kita sadari bahwa orang akan cendrung berbagi hal-hal penting dalam hidupnya di media social.

Kedua Fear of Missing (FOMO): merupakan dimana kita merasa takut ketinggalan berbagai hal viral atau popular yang sedang trendidi media social, FOMO dapat memaksa kita memeriksa gadget setiap waktu untuk memeriksa pembaruan notifikasi. Ketiga Memicu kecemasan : yaitu ditandai dengan tanda gelisah dan kawatir serta sulit berkonsentrasi dalam berbagai aktifitas.

Keempat Depresi : hal ini dapat dilihat ketika seseorang setelah melihat interaksi di media social dimana setelah kita melihat informasinya membuat kita menjadi putus asa dan perasaan tidak berharga ketika melihat keberhasilan dan kesuksesan orang lain dalam media massa. Dan banyak lagi dampak buruk yang akan didapatkan ketika kita tidak bisa mengendalikan diri atau pemahaman dalam menghadapi media social.

Platform sosial media yang dirancang untuk menarik perhatian, membuat Anda tetap online, dan membujuk Anda agar berulang kali memeriksa layar dengan notifikasi-notifikasinya. Namun, sama seperti keterpaksaan judi atau kecanduan nikotin, alkohol, atau obat-obatan, penggunaan sosial media dapat menciptakan keinginan psikologis. Saat Anda menerima reaksi positif terhadap sebuah postingan yang Anda unggah, hal itu dapat memicu pelepasan dopamin di otak, zat kimia yang memberikan sensasi kesenangan.

Oleh karena itu dalam menggunakan media social kita harus bijak dalam memahami fungsi dan manfaat yang diberikannya, tidak harus kita menuruti semua yang ingin kita lihat di media social tetapi kita harus memahami kembali apa yang sebenarnya yang kita butuhkan dalam menggunakan media social tersebut. Menurut Comon sense (orang awam) memandang tidak ada yang salah dalam penggunaan media social. Tetapi jika kita teliti lebih dalam penggunaan media social sangat mempengaruhi penilaian kita dalam memandang hidup dan dunia nyata

Dapat disimpulkan bahwa media social yang merupakan salah satu media masa yang hampir semua manusia menggunakannya sangat mempengaruhi kehidupan kita pada masa perkembangan teknogi saat ini, banyak fungsi dan manfaat media social yang memudahkan kita dalam kehidupan kita sehari hari. Tetapi media social memiliki akibat yang juga mempengaruhi kesehatan mental kita dalam dunia nyata yang mengakibatkan ke”dilema”an

Tags: M BudimanMahasiswa Pendidikan Sejarah UNPSosial MediaTeknologi Internet
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA