JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mewanti-wanti masyarakat akan keberadaan penukaran uang ilegal atau penjaja uang yang kian marak beredar menjelang Lebaran.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang (DPU) BI Marlison Hakim menyarankan masyarakat agar hanya menukarkan uang baru ke instansi formal, seperti BI atau bank-bank nasional dan daerh lainnya.
“Karena penjaja uang ini pasti memanfaatkan kesempatan masyarakat yang ingin cepat mendapatkan uang-uang baru tersebut,” ujarnya pada konferensi pers daring, Senin (4/4).
Menurut Marlison, ada dua kelebihan yang didapatkan jika menukarkan langsung ke instansi formal, yaitu jumlah yang didapatkan pasti dan dijamin keaslian uang pecahan yang ditukarkan.
Kendati begitu, ia mengaku BI tak bisa melarang penjaja uang untuk beroperasi. Namun, yang bisa ia lakukan adalah mengimbau dinas terkait untuk membatasi keberadaan penjaja uang.
“Tiap tahun memang jelang Lebaran banyak penjaja uang yang ada di beberapa tempat, prinsip kami di BI tidak bisa melarang,” terang dia.
Bagi yang ingin menukarkan uang langsung ke BI bisa melakukannya dengan aplikasi Pintar dan pilih lokasi penukaran terdekat.
Untuk tahun ini, BI membatasi penukaran sebesar Rp3,8 juta per orang atau 1 pak per pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10 ribu, dan Rp20 ribu.
“Khusus penukaran di BI masuk aplikasi Pintar, pesan, dan bawa bukti pemesanan dan langsung ketemudi mobil kas keliling. Syaratnya KTP enggak, surat vaksin enggak,” katanya.
Sementara itu menurut Deputi Gubernur BI Aida S Budiman, BI mempersiapkan Rp175,26 triliun uang tunai layak edar untuk kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran pada tahun ini. Angka tersebut naik 13,42 persen dari tahun sebelunya, seiring dengan pemulihan ekonomi.
BI juga memastikan uang layak edar cukup untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat dalam periode tersebut.
“BI mempersiapkan uang tunai layak edar sebesar Rp175,26 triliun atau naik 13,42 persen dibanding tahun lalu seiring dengan perkembangan ekonomi yang membaik,” imbuh Aida.
Kemudian, BI juga akan melakukan Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat. Program hasil kerja sama dengan TNI AL ini ditujukan untuk memperluas kegiatan kas keliling di daerah 3T atau terluar, terdepan, dan terpencil. “Kerja sama ini melakukan kas keliling di daerah 3T di 16 provinsi dan 81 pulau,” teang Aida.
Selain itu, BI juga memperluas layanan penukaran uang rupiah dengan total 5.013 titik penukaran. Adapun 453 titik di antaranya berada di Jabodebek dan 4.560 lainnya di luar Jabodebek.
Layanan penukaran uang rupiah tersedia selama periode 4 April-29 April 2022. cnn/mb06